3 Pebulutangkis yang Buat Si Bocah Ajaib An Se Young Kerepotan, Peter Gade Soroti Tunggal Putri

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pencapaian Tunggal Putri Korea Selatan, An Se Young yang kerap dijuluki Si Bocah Ajaib ditahun 2023 terus mendapat apresiasi.

Satu diantara apresiasi itu datang dari Legenda Tunggal Putra Denmark, Peter Gade.

Seperti diketahui, An Se Young berhasil menembus tiga Final turnamen Super Series yang berlangsung pada Januari.

Dari tiga Final itu, hanya di Malaysia Open 2023 An Se Young gagal ajdi yang terbaik usai kalah dari Akane Yamaguchi.

Namun dengan umur yang masih belia yakni 21 tahun, potensi untuk menjadi superstar disektor Tunggal Putri masih terbuka.

An Se Young berhasil menang di India Open 2023 dan Indonesia Mashters 2023.

Baca juga: All England Open BWF Super Berapa? Cek Jumlah Uang dan Poin yang Bisa Didapat Wakil Indonesia

“Ini kombinasi dari banyak hal. Tapi terutama, dia punya bakat, kualitas bintang itu; ketika dia melangkah ke lapangan, Anda dapat melihat bahwa dia dilahirkan untuk ini.

Cara dia bergerak, fokus di matanya, api di matanya, Anda bisa melihat dia menyukai permainan ini. Dia menyukai pertempuran dengan lawan juga. 

Dia pasti diuji di tiga final. Dan meskipun keadaan naik turun di final, dia tetap tenang," kata Peter Gade dilansir dari laman BWF.

Peter Gade pun memuji skill dan ketenangan yang dimiliki oleh An Se Young diatas lapangan.

“Secara taktik dia berada di level yang sangat tinggi. Lebih dari segalanya, di sisi gerakan, dia menunjukkan teknik yang belum pernah saya lihat.

Dia punya ritme khusus, waktu khusus di kakinya, yang cukup unik. Dengan begitu, dia akan menjadi panutan bagi banyak pemain.” katanya.

Disektor Tunggal Putri sendiri memang kerap muncul bintang-bintang yang tampil gemilang.

Baca juga: 7 Turnamen BWF yang Tidak Ada Hadiah Uang Tunai, Lalu Pulang Dapat Apa?

Sebut saja Li Xue Rui menyapu bersih tahun 2012 dengan delapan gelar termasuk Olimpiade, All England, Kejuaraan Asia, dan Final Superseries.

Sejak saat itu tunggal putri telah menjadi kategori yang paling kompetitif, dan bahkan pemain seperti Carolina Marin yang berada dilevel terbaiknya di tahun 2015 dan Tai Tzu Ying gemilang pada 2017-2018 harus bersaing secara ketat.