Bacaan Niat Puasa Senin Kamis sekaligus Membayar Hutang Puasa Ramadhan dan Ayyamul Bidh Bulan Rajab

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Senin 6 Februari 2023 besok akan menjadi hari istimewa .

Lantaran pada Hari tersebut, tergabung 2 Puasa Sunnah sekaligus !

Yakni Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1444 H di Hari terakhir .

Alias 15 Rajab 1444 H tahun ini di kalender Hijriah terbaru.

Dan satu Puasa Sunnah lainya yakni Puasa Senin Kamis di edisi Senin 6 Februari 2023 . 

• Niat Puasa Nyaur Utang Ramadhan Tahun Lalu di Hari Terakhir Ayyamul Bidh Rajab 2023, Boleh Digabung?

Satu puasa lain yakni Puasa Qadha !

Yang dikerjakan jika Anda memiliki hutang Puasa Ramadhan tahun lalu .

Puasa Qadha atau yang dalam istilah di beberapa kalangan masyarakat di Tanah Air dikenal dengan Nyaur Puasa utang Ramadhan itu hukumnya adalah wajib . 

Seperti Puasa Ramadhan tahun lalu yang ditinggalkan sebelumnya.

Lantas, bolehkah ketiga jenis Puasa tersebuut dikerjakan secara gabungan dalam sehari sekaligus ?

Apa pula bacaan Niatnya ?

Simak selengkapnya di ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak Minggu 5 Februari 2023 berikut ini

# Lafaz Niat Puasa Senin Kamis

Berikut bacaan untuk Niat Puasa Senin Kamis .

Yang dikerjakan pada hari Senin 6 Februari 2023 besok :

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

"Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ,"

Artinya:

"Saya berniat Puasa Sunnah di Hari Senin karena Allah Ta‘âlâ,"

# Lafaz Niat Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1444 H Hari Terakhir

Adapun bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab 1444 H Hari terakhir yang jatuh pada Senin besok yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

"Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ,"

Artinya:

“Daku berNiat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh karena Allah ta’âlâ.”

# Bacaan Niat Puasa Qadha Nyaur Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu

Sementara untuk bacaan Niat Puasa Qadha untuk Nyaur atau membayar hutang Puasa Ramadhan tahun lalu, Lafaz bacaan Niatnya yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ,"

Artinya:

"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

# Hukum Menggabung Puasa Qadha dengan Puasa Sunnah

Adapun terkait hukum boleh tidaknya menggabungkan Puasa Qadha yang hukumnya wajib dengan Puasa Sunnah dalam satu hari sekaligus, sekurangnya ada 2 pendapat .

Pendapat pertama tidak menganjurkan atau tidak membolehkan hal tersebut.

Artinya, Puasa Qadha dan Puasa Sunnah lainnya dikerjakan secara terpisah .

Pada Hari masing-masing.

Pendapat ini merujuk pada ketentuan perkara wajib tidak dianjurkan digabung dengan amalan Sunnah .

Seperti Sholat wajib atau Sholat Fardhu yang tidak bisa dikerjakan bersamaan sekaligus dengan Sholat Sunnah .

Puasa Qadha yang hukumnya wajib harus dituntaskan terlebih dahulu.

Baru kemudian mengerjakan Puasa Sunnah .

Pendapat ini jamak ditemui dalam Mazhab Syafii , Hanafi .

Serta pendaapt Imam Ahmad r.a yang masyhur.

Juga Fatwa Syabakah Islamiyah berikut:

فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة

Artinya:

”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah)

Demikian satu di antara fatwa terkait pendapat pertama tersebut .

Adapun pendapat kedua, membolehkan Puasa Qadha dikerjakan dalam satu hari yang sama dengan Puasa Sunnah .

Dengan Syarat Puasa Qadha tersebut bertepatan dengan Hari di mana Puasa Sunnah tersebut tiba .

Hal ini didasarkan pada Sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW saat berbicara tentang Puasa Arafah atau Asyura yang dikerjakan dengan Puasa Wajib .

Dalam Hadist tersebut dijelaskan atau terdapat kalimat orang yang mengerjakan Puasa di waktu bersamaan tersebut mendapatkan dua pahala sekaligus .

Pahala Puasa wajib sekaligus pahala Puasa Sunnah yang waktunya bersamaan .

Satu di antara Ulama yang membolehkan penggabungan ini adalah Imam Ibnu Utsaimin .

من صام يوم عرفة ، أو يوم عاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح ، لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران : أجر يوم عرفة ، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء ، هذا بالنسبة لصوم التطوع المطلق الذي لا يرتبط برمضان

Artinya:

”Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah,"

"Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan, maka dia mendapatkan dua pahala:

(1) Pahala puasa arafah, atau pahala puasa Asyura, dan

(2) Pahala puasa qadha. Ini untuk puasa sunah mutlak, yang tidak ada hubungannya dengan ramadhan.”

Demikian jelasnya dalam Kitab Fatawa as-Shiyam atau dalam arti bebas Bahasa Indonesia berati Fatwa seputa Puasa tersebut.

Penjelasan selengkapnya bisa Anda simak di link berikut .

Demikian ulasan Khazanah Islam untuk pilihan bacaan Niat Puasa Senin Kamis digabung Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Qadha .

Yang dibaca saat santap Sahur Senin 6 Februari 2023 dini hari nanti.

Allahulama bishowwab .(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News