Liga 1

Liga 1: Kronologi Bus Arema FC Diserang Sekelompok Orang, Asisten Pelatih Alami Luka Serius

Bus yang ditumpangi Arema FC diserang  oleh sekolompok orang tak di kenal setelah pertandingan Liga 1 2022-2023 pekan ke-20.

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS
Bus yang digunakan Arema FC tampak kaca pecah dilempari oknum seusai pertandingan pekan ke-20 Liga 1 2022-2023 melawan PSS Sleman yang berakhir dengan skor 2-0 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (26/1/2022) malam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bus yang ditumpangi Arema FC diserang  oleh sekolompok orang tak di kenal setelah pertandingan Liga 1 2022-2023 pekan ke-20.

Sebelumnya Arema FC melakoni pekan ke-20 dengan bertandang ke markas PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman.

Dalam pertandingan ini, PSS Sleman berhasil menaklukan Arema FC dengan skor telak 2 gol tanpa balas.

Setelah menelan kekalahan secara beruntun Arema FC justru mendapat pengalamanan mencekam saat dalam perjalanan pulang.

Bus yang membawa rombongan Singo Edan diserang sekelompok orang tak dikenal, mengalami kerusakan parah hingga ada penumpang yang luka-luka.

Bursa Transfer Liga 1: PSM Makassar Datangkan Winger Asal Liga 2 Gunansar Mandowen

Samping bus yang digunakan Arema FC tampak kaca pecah dilempari oknum seusai pertandingan.

Kondisi di dalam bus tersebut usai insiden pelemparan batu sempat direkam.

Bahkan, videonya viral di media sosial, di video berdurasi 26 detik itu terlihat bus masih dalam perjalanan.

Terdengar juga di video suara sirine pengawalan.

Kemudian tampak kondisi kaca bus yang pecah akibat lemparan., pecahan kaca juga terlihat berserakan di kursi penumpang.

Beberapa pemain dan official pun tampak memilih berdiri di tengah bus.

Top Skor Liga 1 Pekan ke-20: David Da Silva Semakin Menggila, 15 Gol Sudah Dilesatkan Bersama Persib

Asisten pelatih Arema FC,  Kuncoro dilaporkan mengalami luka robek pada pada bagian lututnya.

Kuncoro harus mendapatkan delapan jahitan dan suntikan tetanus karena lukanya dalam dan serius.

Kendati demikian Kuncoro bersyukur bisa selamat tanpa luka yang lebih serius.

"Pertama-tama saya bersyukur kepada Allah, alhamdulillah, meskipun mendapatkan luka diserang seperti ini," ujarnya pada rekaman suara, seperti dilansir Kompas.com.

"Kronologisnya kita keluar dari stadion itu dilempar batu suporter segitu banyaknya. Pak polisi tanggap segera kami dibawa keluar dari stadion. Jadi enggak tetap di sana," jelas dia.

"Sudah pelan itu jalannya, kaca sudah mulai pecah sejak keluar stadion. Di Jalan pun kita masih dikejar mungkin ada 20 sepeda motor sampai daerah Klaten. Di jalan juga kami dilempari," tambahnya.

Kuncoro mengatakan suasana malam tersebut begitu menegangkan.

Saat puncak serangan terjadi pemain sampai tiarap untuk mengamankan diri dari lemparan batu.

Tidak sampai disitu saja, sejumlah oknum tersebut melanjutkan teror dengan menggunakan kendaraan roda dua.

"Kaca belakang habis karena dilempar secara bergantian sama sepeda motor yang mengejar dari stadion itu," kata mantan pemain sepak bola.

"Akhirnya saya sempat ke belakang untuk bilang nutup pakai kelambu, tapi saya malah kena kaca besar dan mengalami luka robek dalam," ujarnya.

"Kata dokter pas sampai hotel waduh ini harus kerumah sakit, saya enggak mau tapi karena lukanya dalam bisa tetanus," lanjutnya berkisah.

Sebagai pesepak bola yang familiar dengan rivalitas, hal semacam ini sudah bukan hal baru bagi Kuncoro.

Hanya, ia menyayangkan kejadian seperti ini bisa terjadi lagi pada era sepak bola modern sekarang ini.

Terlebih ia menekankan kembali bahwa pemain tidak ada sangkut pautnya dengan isu-isu sensitif yang sedang beredar.

"Alhamdulillah ya itu risiko dari pemain bola. Tapi saya harap ini menyangkut masalah nyawa, tolong suporter kalau ke pemain jangan ekstrem," harap Kuncoro.

"Kita sendiri tahu seperti ini sepak bola Indonesia. Sudah risiko nya seperti ini. Tapi kemarin sempat kita tidak menyangka sampai seperti itu," katanya.

Bersinar di Liga 1, Berikut Obsi Wonderkid Bisa Direkut Shin Tae-yong Untuk Piala Asia U20

Terkait penyerangan bus Arema FC tersbeut, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan evaluasi cara dan rute pengamanan pemain liga 1.

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut, evaluasi pengamanan meliputi rute perjalanan hingga kendaraan yang digunakan .

"Kami evaluasi cara dan rute pengamanan daripada kegiatan ini. Jadi hal seperti ini sudah dilakukan seperti saat tanpa penonton kita evaluasi, ada penonton kita evaluasi. Berjalan beberapa pertandingan baik-baik saja. Ini satu ada insiden kita lakukan evaluasi sistem pengamanan," katanya, Jumat 27 Januari 2023.

Disinggung soal izin pertandingan, Suwondo mengatakan belum akan dilakukan.

Pihaknya masih fokus pada evaluasi pengamanannya.

"Terlalu jauh, kita lakukan pengamanan evaluasi sistem pengamannya," katanya.

Bahkan, menurut Suwondo rute yang dipilih untuk para pemain Arema sudah dinyatakan aman oleh intelijen Polisi.

"Kemarin kita sudah pakai rute yang menurut analisa intelijen kita, data kita, aman," kata dia.

Sebelumnya Suwondo mengatakan pihaknya sedang menyelidiki peristiwa pelemparan bus Arema tersebut.

"Dari video yang beredar, sirine polisi pengawalan cukup lengkap, dan kita cukup cepat (laju bus dan pengawalan). Arus kendaraan untuk keluar, namun hanya ada sekelompok ini saja melakukan aksi," katanya.

Update skor hasil dan klasemen Liga 1 Indonesia 2022-2023

Link streaming 

Live score 

Hasil dan Klasemen 

Update seputar pertandingan Liga 1 melalui LINK ini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved