Kunci Jawaban

Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 147 Kerajaan Mataram Kuno

Cek selengkapnya kunci jawaban kelas 7 SMP Tema 3 halaman 145 Lembar Aktivitas 5 dikutip dari buku kurikulum merdeka...

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ENRO
Soal dan jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka - Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 147 Kerajaan Mataram Kuno. 

3. Jawa Timur memiliki aliran Sungai Brantas yang mendukung kegiatan pertanian dan memiliki lahan yang lebih subur

4. Lokasi Jawa Timur lebih mudah dijangkau pedagang, sehingga memudahkan perdagangan.

5. Meruginya Kerajaan Mataram Kuni dalam bidang ekonomi

Pada tahun 929 Masehi, Empu Sindok, yaitu raja terakhir dari Kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur dengan membangun kerajaan baru, yaitu Kerajaan Medang Kamulan.

Pada saat melakukan perpindahan, Mpu Sindok masih menjabat sebagai Rakai Mahamantri Hino, salah satu jabatan penting di jajaran keluarga kerajaan.

Alaasan-alasan tersebut memaksa Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur pada tahun 928 Masehi.

Dengan begitu, keinginan untuk memulihkan dan meningkatkan perekonomian kerajaan Mataram Kuno bisa terwujud.

Download Buku Paket Materi Seni Teater Kelas 7 SMP Semester 2 Kurikulum Merdeka

Materi

Kerajaan Mataram Kuno: Nuansa Kemewahan Peradaban Nusantara di Pulau Jawa

Kerajaan Mataram Kuno mulai dikenal melalui prasasti yang ditemukan di Desa Canggal (barat daya Magelang). Prasasati ini ditulis dalam huruf Pallawa dan diterjemahkan dalam bahasa Sanskerta yang indah dengan bertuliskan angka 732M. Isi dari Prasasti Canggal memperingati pendirian sebuah lingga (lambang Siwa) di daerah Kunjarakunja oleh Sanjaya.

Di Kerajaan Mataram terdapat dua wangsa yaitu Sanjaya dan Syailendra yang memperebutkan kekuasaan.

Pada pertengahan abad ke-9, kedua wangsa bersatu dengan perkawinan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani (raja puteri dari keluarga Syailendra). Bukti dari persatuan keluarga tersebut adalah Candi Plaosan.

Pada Candi Plaosan merupakan perpaduan dari corak agama Buddha dan Hindu yang dibangun sebagai simbol persatuan dari persatuan dua keluarga melalui pernikahan Rakai Pikatan
dan Pramodawardhani.

Pada tahun 856 Balaputera dari Wangsa Syailendra berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan tetapi gagal. Beliau kemudian melarikan diri ke Sriwijaya dan berhasil naik tahta menjadi raja Sriwijaya.

Setelah berhasil menghapus kekuasaan Syailendra di Jawa, Rakai Pikatan turun tahta dan digantikan oleh Dyah Lokapala atau Rakai Kayuwangi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved