Kunci Jawaban

Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 145 Kerajaan Tarumanegara dan Kedatuan Sriwijaya

Cek selengkapnya kunci jawaban kelas 7 SMP Tema 3 halaman 145 Lembar Aktifitas 3 dan Lembar Aktifitas 4 dikutip dari buku kurikulum merdeka

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ENRO
Soal dan jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka - Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 145 Kerajaan Tarumanegara dan Kedatuan Sriwijaya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Yuk simak pembahasan soal dan kunci jawaban kelas 7 SMP pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Tema 3 Potensi Ekonomi Lingkungan halaman 145 pada kurikulum merdeka belajar.

Kali ini pada artikel membahas soal dan kunci jawaban 7 SMP 3 Potensi Ekonomi Lingkungan halaman 145 Lembar Aktifitas 3 tentang Kerajaan Tarumanagara dan Lembar Aktifitas 4 tentang Kedatuan Sriwijaya.

Ada 4 Tema di dalam buku pelajaran IPS kelas 7 SMP kurikulum merdeka yakni Tema 1 Keluarga Awal Kehidupan, Tema 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar, Tema 3 Potensi Ekonomi Lingkungan dan Tema 4 Pemberdayaan Masyarakat.

Adapun untuk soal dan kunci jawaban 7 SMP meliputi kegiatan siswa dan tugas individu dan dapat digunakan oleh untuk panduan belajar dirumah.

Cek selengkapnya kunci jawaban kelas 7 SMP Tema 3 halaman 145 Lembar Aktifitas 3 dan Lembar Aktifitas 4 dikutip dari buku kurikulum merdeka serta beberapa sumber :

Soal Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 143 Aktivitas 2 Masyarakat Masa Hindu-Buddha

Halaman 145

Lembar Aktivitas 3

- Bagaimana corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara?

Kunci Jawaban:

Diketahui corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Saiwa. 

Agama Hindu aliran syiwa adalah salah satu dari empat aliran utama dalam agama Hindu yang mengagungkan Dewa Siwa. 

Dewa Siwa sendiri merupakan salah satu dewa Trimurti dalam agama Hindu, yang dikenal juga sebagai perusak alam semesta. 

Dalam kitab Mahabharata, Dewa Siwa berhasil membinasakan makhluk-makhluk jahat yang tinggal di Tripura sehingga disebut dengan Mahadewa.

Pengikut Hindu Saiwa meyakini Dewa Siwa sebagai sang pencipta, sang pemelihara, sang pelebur, dan sang pemberi wahyu. 

Aliran Saiwa ini diketahui menyebar luas di berbagai wilayah, termasuk India, Nepal, dan juga Sri Lanka. 

Umat Hindu yang umumnya melaksanakan praktik Saiwa meliputi sebagian Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Halaman 140 Lembar Aktifitas 1 Tema 3

Lembar Aktivitas 4

- Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan?

Kunci Jawaban

Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan karena dulunya Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah negara yang menggunakan sistem monarki kedatuan artinya dipimpin oleh Seorang Datu.

Beberapa ahli sejarah menilai, Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan.

Ini karena Sriwijaya menerapkan sistem monarki kedatuan.

Sriwijaya diketahui dipimpin oleh seorang penguasa yang diberi gelar datu. 

Adapun datu adala sebutan seorang pemimpin dalam bahasa Melayu dengan gelar tertingginya adalah Datu Maharaja. 

Adapun wilayah Kedatuan Sriwijaya ini dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut juga dengan mandala. 

Setiap mandala di Sriwijaya dimpimpin oleh seorang Datu Mandala yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja.

Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan, ada pula pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh. 

Sementara itu, arkeolog dan sejarawan George Coedes, mengemukakan alasan lain mengapa sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan.

Menurut George Coedes, nama kedatuan melekat pada Sriwijaya karena kerajaan itu merupakan sebuah pusat ilmu dan ajaran agama Buddha. 

Arkeolog dan sejarawan asal Perancis itu menyebutkan kedatuan adalah tempat orang-orang belajar agama Buddha. 

Selanjutnya wilayah Kerajaan Sriwijaya terbagi menjadi beberapa bagian, yang disebut dengan Mandala. 

Kemudian pemerintahan Mandala di Sriwijaya dipimpin oleh Datu Mandala, yang mana berkedudukan lebih rendah dari Datu Maharaja.

Cek Informasi Tentang Kunci Jawaban Lainnya Disini

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved