Imlek dan Cap Go Meh

Cerita Tatung Cantik Asal Kota Singkawang Pernah Dirasuki 15 Dewa

Tatung merupakan orang yang dirasuki oleh dewa atau leluhur. Saat dirasuki, orang tersebut akan kehilangan kesadaran, dan raganya digerakan oleh sang

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TribunPontianak.co.id/Rizki Kurnia
Tatung Singkawang, Sui Sian Sian (28) saat diwawancarai wartawan. Rabu 11 Januari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Penampilan dan atraksi Tatung menjadi hal yang menarik untuk disaksikan saat Perayaan Imlek dan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang.

Tatung merupakan orang yang dirasuki oleh dewa atau leluhur. Saat dirasuki, orang tersebut akan kehilangan kesadaran, dan raganya digerakan oleh sang dewa atau leluhur.

Menurut Sui Sian Sian (28), seorang Tatung dari Kota Singkawang, di Altarnya terdapat 15 Dewa dan 10 Datuk yang memiliki kelebihan dan karakteristik masing-masing.

Menurut Tatung berparas cantik ini, ke-15 dewa-dewa ini sudah pernah merasuki raganya.

Tatung Berparas Cantik Ini Bersyukur Imlek dan Cap Go Meh 2023 Kembali Digelar di Singkawang

Dewa Sui Mu Nyiong Nyiong

Dari jumlah, yang paling sering merasukinya adalah Dewa bernama Sui Mu Nyiong Nyiong dan Dewa anak-anak bernama Amei.

Kedua Dewa ini, ia katakan, memiliki karakteristik yang berbeda. Dewa Sui Mu Nyiong Nyiong, lanjutnya, lebih suka membantu menyembuhkan orang sakit.

Pernah berberapa kali, orang yang sakit datang kepadanya untuk meminta disembuhkan. Dengan bantuan Dewa Sui Mu Nyiong Nyiong, orang-orang sakit tersebut pun sembuh.

"Pernah ada yang datang ke saya, tidak bisa jalan karena stroke, kemudian diobati Dewa Sui Mu Nyiong Nyiong, kemudian bisa jalan lagi," terangnya kepada wartawan saat ditemui pada Rabu 11 Januari 2023

Dewa Amei

Sedangkan Dewa anak-anak bernama Amei, ia katakan, adalah Dewa yang paling mudah masuk dan keluar dari raganya (tubuhnya).

Dewa Amei, kata Sui Sian Sian, merupakan Dewa yang suka sekali dengan warna-warna merah. Saat dirasuki Amei, Sui Sian Sian akan menggunakan pakaian serba merah, rambut dikepang dua dan memakai empeng.

Dewa Amei ini, lanjutnya, adalah Dewa dari Pemangkat, Kabupaten Sambas. Dirinya dapat bertemu Dewa Amei saat mengunjungi Pekong yang berada di bukit Pemangkat.

Lapas Singkawang Raih Predikat Terbaik I Rekonsiliasi Data Keuangan dan BMN Smester II

Tatung bernama Sui Sian Sian menunjukan kostum Dewi Sui Mu Nyiong Nyiong yang akan digunakan saat Festival Cap Go Meh 2023.
Tatung bernama Sui Sian Sian menunjukan kostum Dewi Sui Mu Nyiong Nyiong yang akan digunakan saat Festival Cap Go Meh 2023. (TribunPontianak.co.id/Rizki Kurnia)

Saat itu, Sui Sian Sian melihat Dewa Amei dengan perawakan anak kecil berusia 6 tahun yang tengah berjongkok dan bermain di sekitaran Pekong.

Dirinya sempat berkomunikasi dengan Amei berberapa saat, kemudian Amei mengatakan ingin mengikutinya, ia pun membolehkannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved