Kronologi Nelayan Jawai Selatan Sambas Terombang-ambing 3 Hari di Laut

Arief Purwantono mengatakan korban terombang-ambing selama 3 tiga hari di lautan dengan jarak sekitar 12 NM dari muara Pemangkat sebelum diselamatkan

Istimewa/Pos SAR Sintete/Stasiun Bakamla Sambas
Tim SAR gabungan ketika menyelamatkan Suhadi (40) warga Jawai Selatan yang terombang ambinh di Laut Kabupaten Sambas, Selasa 3 Januari 2023. 

Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Ahmad Hapsak Setiawan, mengapresiasi tim SAR gabungan yang berhasil menyelamatkan nyawa nelayan asal Jawai Selatan.

"Terlepas dari tugas pokok, apa yang dilakukan tim SAR gabungan patut mendapatkan apresiasi karena sigap dalam menyelamatkan nelayan yang tertimpa musibah," ungkap Ahmad Hapsak Setiawan.

Sekali Berlayar Habis 200 Liter BBM, 133 Nelayan di Pontianak Dapat Bantuan dari Pemkot

Legislator PPP ini juga mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati saat pergi mencari ikan karena cuaca sekarang yang sering hujan disertai angin kencang.

"Situasi cuaca memang sedang musim penghujan disertai angin sehingga para nelayan memang perlu waspada dalam menjemput rezeki," ujarnya.

Nelayan dikatakan Hafsak juga sangat perlu melengkapi aspek keselamatan saat pergi melaut.

"Aspek keselamatan sangat penting untuk menjaga diri selama melaut seperti menyiapkan pelampung atau rompi pelampung," ungkapnya.
Keluarga nelayan diharapkan juga menyimpan nomor Tim SAR untuk jaga-jaga apabila ada keluarga yang pergi melaut.

"Nomor kontak tim SAR ini sangat penting karena saat ada ahli keluarga pergi melaut tidak bisa dihubungi atau telah melebihi waktu kepulangan yang sudah di janjikan," pungkasnya.

3 ABK Belum Ditemukan

Sementara itu di lokasi berbeda, upaya pencarian tiga ABK KM KY 02 yang tenggelam di perairan Gosong Jelai, Karimata pada Jumat 23 Desember 2022 lalu dihentikan oleh tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pontianak pada Jumat 30 Desember 2022.

Pencarian dihentikan setelah tim melakukan upaya pencarian dan pertolongan selama tujuh hari sejak kapal yang membawa semen itu tenggelam dihantam cuaca buruk.

Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi mengatakan bahwa setelah tujuh hari melakukan operasi SAR dengan kapal Basarnas dan dibantu dengan kapal lainnya, 13 orang dari 16 orang penumpang berhasil dievakuasi.

"Sementara 3 orang lainnya setelah dilakukan pencarian masih belum dapat ditemukan. Sampai dengan hari ke tujuh karena belum ada tanda-tanda kami dapat menemukan korban selain cuaca yang kurang mendukung, untuk itu pelaksanaan operasi SAR kami hentikan," kata Yopi dari keterangan resminya yang diterima Tribun Pontianak, Rabu 4 Januari 2023.

Pencarian Korban KM KY 02 Memasuki Hari Ke-5, Tim SAR Gabungan Alami Kendala Cuaca Buruk

Kendati sudah dihentikan, lanjut Yopi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dengan menyiarkan kepada seluruh kapal-kapal yang melintas termasuk berkoordinasi dengan stasiun radio pantai.

"Apabila ada tanda-tanda atau informasi korban ditemukan, kita akan buka kembali proses evakuasi untuk kecelakaan tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, KM KY 02 tenggelam di perairan Gosong Jelai, Selat Karimata pada Jumat 23 Desember 2022. Kapal yang bermuatan semen dengan rute Gresik-Kendawangan itu, diduga tenggelam setelah dihantam cuaca buruk dengan membawa 16 awak kapal atau ABK menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Kapal tersebut berisi 16 awak kapal. Beruntung 12 awak kapal berhasil lebih dulu diselamatkan oleh TB Maximus 710, kemudian dibawa menuju pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah. Sedangkan tiga korban hilang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved