Turunkan Harga Tiket Pesawat, Menhub Minta Subsidi ke Pemerintah Daerah
Ia meminta pemerintah daerah menyubsidi harga tiket pesawat untuk meningkatkan okupansi penerbangan ke sejumlah daerah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Solusi menekan harga tiket pesawat yang hingga saat ini masih terbilang tinggi dibutuhkan kontribusi dari pemerintah daerah.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi.
Ia meminta pemerintah daerah menyubsidi harga tiket pesawat untuk meningkatkan okupansi penerbangan ke sejumlah daerah.
Budi Karya menjelaskan alasan mengapa subsidi mesti diberikan pemerintah daerah.
Hal itu menurutnya bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang sampai 70 persen dari kapasitas pesawat.
• Berubah! Syarat Baru Naik Pesawat Libur Natal dan Tahun Baru Kini Tak Perlu PCR dan Antigen
Serta mencapai titik ekuilibrium agar biaya penerbangan efisien.
"Yang kita lakukan dengan airlines adalah harus 70 persen," kata Budi, Senin 26 Desember 2022.
"Jalan tengahnya pemda menyubsidi, mereka juga bisa menggunakan itu sehingga okupansinya itu 70 persen,"
Budi mengakui, saat ini ada beberapa daerah yang belum memiliki bandara karena rendahnya jumlah penumpang ke daerah tersebut.
Ia mengatakan, jumlah pemintaan yang belum maksimal membuat kursi pesawat yang terisi hanya mencapai 40-50 persen.
"Itu tidak memenuhi jumlah ekuilibrium yang dibutuhkan agar penerbangan itu efisien," kata Budi.
Ia mengeklaim, subsidi oleh pemerintah daerah ini sudah terbukti manjur meningkatkan jumlah penumpang pesawat di beberapa daerah, seperti Toraja, Banjarnegara, dan Lubuklinggau.
Budi menuturkan, ia dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kini ditugaskan mendekati pemerintah daerah agar mau melakukan skema tersebut.
"Silakan ajukan permintaan, kita koordinasikan dengan airlines sehingga mereka satu sisi memberikan subsidi, airlines akan menggunakan slot itu," kata Budi.
Jumlah Penerbangan Domestik Capai 71 Persen
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jumlah penerbangan domestik di Indonesia saat ini sudah mendekati frekuensi penerbangan pada 2019 ketika pandemi Covid-19 belum melanda.
Hal ini disampaikan Budi seusai mengikuti rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju mengenai slot penerbangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 26 Desember 2022.
"Dari pemetaan kita yang ada, kita temukan bahwa penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen dibandingkan 2019 karena sama-sama tidak ada pandemi, artinya sudah cukup tinggi," kata Budi, Senin.
• Promo Spesial Natal dan Tahun Baru - Cek Harga Tiket Pesawat dan Kapal Laut Sepanjang Desember
Bahkan, Budi mengungkapkan bahwa jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 90 persen dibandingkan kondisi sebelum pandemi.
"Kita catat bahwa Soekarno-Hatta kemarin beberapa hari yang lalu mencapai movement sebanyak 1.040-1.050, itu 90 persen dari kapasitas yang ada, jadi luar biasa," kata Budi.
Kendati demikian, Budi mengakui bahwa angka penerbangan internasional belum sepenuhnya pulih karena baru 33 persen bila dibandingkan angka 2019 lalu.
Oleh karena itu, Budi menyebutkan, ada beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerbangan domestik maupun mancanegara.
Pertama, pemerintah akan meningkatkan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta dengan mendistribusikan penerbangan internasional ke Terminal 3 dan Terminal 2F.
"Sehingga penerbangan internasional tidak tertumpu pada Terminal 3 saja," kata Budi.
Kedua, pemerintah juga akan menyiapkan ruang tunggu yang nyaman bagi para pengantar jemaah umrah agar para jemaah bisa diantar oleh lebih banyak pengantar.
Kemudian, pemerintah juga akan mengoptimalkan landasan pacu atau runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta supaya pesawat tidak perlu mengantre dalam waktu lama untuk lepas landas.
"Kita juga minta AP 2 dan kawan kawan untuk meningkatkan ground handling, itu yang kadang-kadang sebabkan keterlambatan," ujar Budi.
Ia pun akan meminta PT AirNav Indonesia untuk menyebar slot penerbangan agar tidak hanya padat pada golden time atau pada pagi dan sore hari.
Budi menambahkan, Kemenhub juga akan mendorong perbaikan di Bandara Juanda Surabaya karena banyak permintaan penerbangan ke bandara tersebut menggunakan pesawat Boeing 777.
"Surabaya akan kita improve, kita sedang menugaskan AP 1 untuk melakukan improvement bersama-sana Angkatan Laut, tadi saya dengan Panglima sudah berjanji melakukan itu," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News