Pertamina Jamin Stok BBM dan Gas LPG Aman Selama Periode Natal dan Tahun Baru
Pertamina juga melakukan penambahan stok beberapa jenis BBM dan LPG guna mengantisipasi lonjakan permintaan tahun ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina menjamin ketersediaan stok BBM hingga Gas Elpiji.
Guna menjamin ketersediaan BBM dan Elpiji, PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas (Satgas) pelaksanaan Natal dan Tahun Baru atau yang disingkat Nataru.
Satgas tersebut melibatkan seluruh lini operasional Pertamina dengan tugas memastikan energi yang digunakan masyarakat tetap aman dan terpenuhi.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2022, jumlah pemudik pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 diperkirakan mencapai 44,17 juta orang.
Mereka memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk mengunjungi keluarga atau mengisi liburan selama momentum tersebut.
Guna memastikan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) selama Nataru, Pertamina juga telah membentuk satgas khusus.
• Asa Harga BBM Pertalite Turun di Tengah Tren Kemerosotan Minyak Dunia
Satgas yang beroperasi pada Kamis 15 Desember 2022 hingga Minggu 8 Agustus 2023 itu terdiri dari tim holding dan subholding Pertamina, serta instansi terkait, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kemenhub, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Jasa Marga, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan PT Telkom Indonesia.
“Konsumsi energi diprediksi akan naik seiring peningkatan mobilitas masyarakat jelang dan sesudah perayaan Nataru. Untuk itu, Pertamina menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono.
Erry melanjutkan, guna menjamin operasional perusahaan berjalan optimal selama periode Nataru, manajemen Pertamina akan melakukan pemantauan melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
Adapun PIEDCC merupakan pusat informasi penyaluran dan stok energi, mulai dari upstream, kilang, perkapalan, terminal BBM, hingga ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Melalui sistem digital hasil pengembangan Pertamina tersebut, closed circuit television (CCTV) SPBU dan stok kritis di SPBU dapat termonitor.
Dengan begitu, SPBU tersebut dapat menjadi prioritas utama dalam pengiriman BBM.
“Pemantauan dilakukan secara digital dan petugas akan disiagakan selama 24 jam untuk mengantisipasi pergerakan konsumsi energi di setiap wilayah Nusantara,” imbuh Erry yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Satgas Nataru 2023.
Lebih lanjut, Erry menjelaskan bahwa saat ini, ketersediaan BBM dan LPG dalam kondisi aman.
Seluruh infrastruktur pun telah disiagakan jelang perayaan Nataru, seperti 114 terminal BBM, 23 terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 4.972 agen LPG, dan 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).