Tikungan Lapter Susilo Sintang Telan 8 Korban Jiwa Sepanjang 2022

"Faktor penyebab di saja jalan menikung, kemudian pengendara juga memacu kendaraan melebihi rata-rata dan tidak berhati-hati serta tidak memakai perle

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Sepanjang tahun 2022, tercatat delapan warga Sintang, Kalimantan Barat, meregang nyawa di jalan MT Haryono, tepatnya di tikungan leter U di ujung landasan Eks lapangan terbang Susilo. Tikungan tajam dan badan jalan sempit menjadi salah satu faktornya. Ditambah lagi dengan pengendara yang ugal-ugalan saat menikung.Tikungan ini menjadi titik paling rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jalan MT Haryono. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sepanjang tahun 2022, tercatat delapan warga Sintang, Kalimantan Barat, meregang nyawa di jalan MT Haryono, tepatnya di tikungan leter U di ujung landasan Eks lapangan terbang Susilo.

Tikungan tajam dan badan jalan sempit menjadi salah satu faktornya. Ditambah lagi dengan pengendara yang ugal-ugalan saat menikung.

Tikungan ini menjadi titik paling rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jalan MT Haryono.

"Titik paling rawan di jalan MT Haryono atau di tikungan lapangan terbang. Selama tahun 2022 sudah 8 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan MT Haryono," kata Kasatlantas Polres Sintang, Iptu Bunga Tri Yulitasari, Selasa 13 Desember 2022.

Bunga menyebut, faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di tikungan lapter bukan hanya karena jalan yang menikung tajam, tapi juga faktor dari pengendara yang abai dalam keselamatan berlalu lintas.

Pemkab Sintang Paparkan Desain Engineering detail bangunan MPP ke Tim Kemenpan-RB

"Faktor penyebab di saja jalan menikung, kemudian pengendara juga memacu kendaraan melebihi rata-rata dan tidak berhati-hati serta tidak memakai perlengkapan berkendara," jelas Bunga.

Satuan Lalu Lintas Polres Sintang mencatat 46 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya Sintang sepanjang Januari-Desember 2022. Sementara korban lakalantas yang meninggal dunia sebanyak 12 orang.

Adapun faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan lalu lintas di jalan raya Sintang yaitu human eror.

“Data lakalantas setahun terakhir dari Januari sampai Desember tercatat sebanyak 46 kasus laka,” kata Bunga.

Bunga menyebut, human eror paling banyak menyumbang faktor terjadinya lakalantas di Kabupaten Sintang. Para pengendara selain tidak tertib berkendara dan melanggar rambu lalu lintas, juga lalai dalam berkendara di jalan raya.

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Sembako di Sintang Stabil, Stok Aman Hingga 3 Bulan Kedepan

“Untuk faktor penyebab laka paling banyak human eror, belum mengerti dan paham tentang rambu atau tata cara keselamatan berlalu lintas. Kelalaian manusia, misalnya di tikungan ngebut, menerobos lampu merah. Dari 46 kasus yang meninggal sebanyak 12 orang,” ungkap Bunga.

Minimnya penerangan dan badan jalan sempit dan bergelombang juga menjadi faktor terjadinya laka lantas di jalan raya Sintang.

“Untuk factor lainnya jalan di sintang masih banyak bergelombang dan tidak rata, kemudian banyak jalan yang naik turun, lalu untuk factor kendaraan masih banyak yang tidak memenuhi kelayakan sesuai aturan kendaran motor. Kemudian untuk penerangan jalan pada malam hari juga gelap, tidak seterangan wilayah lain, itu juga yang dapat menyebabkan terjadinya laka lantas,” jelas Bunga. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved