Piala Dunia 2022

Sejarah Argentina Vs Kroasia di Piala Dunia - Kutukan Semifinal Tim Tango dan Raja Penalti Vatreni

Sejarah Argentina dan Kroasia di Piala Dunia mulai dari kutukan Tim Tango hingga rekor apik yang dikantongi skuad Vatreni.

Editor: Rizky Zulham
YouTube Tribun Pontianak
Sejarah Argentina Vs Kroasia di Piala Dunia - Kutukan Semifinal Tim Tango dan Rekor Apik Vatreni. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejarah Argentina dan Kroasia di Piala Dunia mulai dari kutukan Tim Tango hingga rekor apik yang dikantongi skuad Vatreni sebagai Raja Adu Penalti.

Timnas Argentina dan timnas Kroasia akan saling jegal dalam babak semifinal FIFA World Cup 2022 digelar di Lusail Iconic Stadium pada Rabu 14 Desember 2022 pukul 02.00 WIB.

Kedua negara berhasil lolos ke babak semifinal Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan lawan berat di babak perempat final.

Timnas Kroasia berjuluk Vatreni ini sukses menekuk timnas Brasil, sementara timnas Argentina berhasil mengalahkan timnas Belanda.

Berdasarkan catatan rekor pertemuan, baik timnas Argentina dan timnas Kroasia pernah bertemu di ajang Piala Dunia dalam dua edisi.

Kali terakhir keduanya bertemu adalah pada fase grup Piala Dunia 2018 lalu.

Daniele Orsato Wasit Kontroversial Pimpin Argentina vs Kroasia Semifinal Piala Dunia 2022

Saat itu, Kroasia sukses menang dengan skor cukup telak, yakni 3-0 lewat gol Ante Rebic, Luka Modric, dan Ivan Rakitic.

Meski demikian, ada enam statistik yang berkemungkinan sangat berpengaruh dalam pertandingan kali ini.

Statistik pertama yang cukup menarik adalah ada 15 pemain yang saat ini masih merumput di Piala Dunia 2022 dari pertemuan terakhir antara Kroasia dan Argentina.

Tujuh pemain di antaranya dari skuad La Albiceleste, sementara delapan lainnya dari skuad Vatreni.

Kemudian, kedua tim juga sudah pernah sama-sama mencapai babak final.

Untuk timnas Argentina, Piala Dunia 2022 berpeluang menjadi final keenam mereka sepanjang sejarah.

Adapun untuk timnas Kroasia, mereka baru akan mencatatkan final kedua apabila berhasil mengalahkan timnas Argentina.

Namun, ada dua statistik Kroasia lain yang yang perlu diwaspadai oleh Lionel Messi cs.

Dilansir dari laman resmi FIFA, Kroasia menjadi raja penalti di ajang Piala Dunia untuk saat ini.

Pasalnya, tim asuhan Zlatko Dalic tersebut sudah memenangkan empat adu penalti mereka di ajang Piala Dunia.

Artinya, timnas Kroasia selalu berhasil meraih kemenangan apabila pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti.

Lalu, Kroasia juga hanya kalah satu kali dalam 12 pertandingan terakhir mereka di Piala Dunia.

Satu-satunya kekalahan tersebut adalah pada partai final Piala Dunia 2018 melawan Prancis.

Meski demikian, statistik kelima dan keenam masih bisa dibilang memihak kepada Argentina.

Lionel Messi cs sejauh ini hanya kalah sekali dalam 41 pertandingan mereka di ajang internasional.

Selain itu, timnas Argentina juga selalu sukses menang dalam empat babak semifinal, meskipun gagal menjadi juara, pada 1930, 1986, 1990, dan 2014.

Dari keempat kesuksesan tersebut, dua di antaranya didapatkan timnas Argentina lewat adu penalti.

Pada 1990, timnas Argentina lolos ke partai final usai menaklukkan Italia dalam babak adu penalti.

Kemudian, pada 2014, Argentina mengalahkan Belanda lewat babak adu penalti.

Susunan Pemain Argentina vs Tim Nasional Sepak Bola Kroasia

Kutukan Argentina di Semifinal

Timnas Argentina tak pernah sekalipun menderita kekalahan di semifinal selama perhelatan Piala Dunia bergulir.

Dilansir dari laman resmi Federasi Sepak Bola Argentina, AFA, La Albiceleste telah sebanyak 4 kali tampil di semifinal Piala Dunia.

Rinciannya adalah timnas Argentina menembus babak 4 besar di pagelaran Piala Dunia 1930, 1986, 1990, dan 2014.

Dari seluruh pertandingan semifinal tersebut, timnas Argentina tak pernah sekalipun menelan kekakalan!

Pengecualian terjadi di Piala Dunia 1978, ketika Argentina meraih status sebagai juara dunia untuk pertama kalinya.

Saat itu, format turnamen berbeda dari biasanya sehingga tidak ada babak semifinal.

Di Piala Dunia 1978, ronde pertama terdiri dari 4 grup, lalu ronde kedua terdiri dari 2 grup.

Juara dari masing-masing grup pada ronde kedua akan langsung lolos ke final Piala Dunia.

Jika ditelisik lebih mendalam lagi, Argentina tercatat bersua Amerika Utara di semifinal Piala Dunia edisi pertama yakni 1930.

Hasilnya, Argentina mengalahkan Amerika Utara dengan skor 6-1 via gol Guillermo Stábile (2 gol) dan Carlos Peucelle (2), Luis Monti, dan Alejandro Scopelli.

Sayangnya, Argentina gagal meraih gelar juara usai kalah 2-4 di final dari tuan rumah Uruguay.

Argentina kemudian kembali mentas di semifinal pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Skuad asuhan Carlos Bilardo berhasil mengalahkan Belgia 2-0 sehingga berhak melaju ke partai puncak.

Di final, Diego Maradona dan kawan-kawan sukses menjadi juara dunia usai menekuk Jerman Barat dengan skor 3-2.

Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990, Argentina kembali bisa menembus semifinal dengan bertemu Italia.

Pertandingan antara Argentina versus Italia berjalan seimbang sama kuat 1-1 sehingga laga berlanjut hingga adu penalti.

Di adu tos-tosan, wakil zona Amerika Selatan tersebut mampu menyingkirkan raksasa kuat dari Eropa dengan kemenangan 4-3.

Pada partai final, Argentina lagi-lagi harus berjumpa dengan Jerman Barat untuk kedua kalinya.

Namun, Argentina gagal mengulangi kejayaan yang sama atas Jerman Barat pada edisi sebelumnya.

Argentina di paksa bertekuk lutut di hadapan Jerman Barat dengan skor tipis 0-1.

Setelah kekalahan di final 1990, Piala Dunia 2014 menjadi pencapaian tertinggi Argentina di pesta sepak bola empat tahunan tersebut.

Lionel Messi berhasil membawa Argentina mencapai final Piala Dunia 2014 di Brasil.

Di semifinal Piala Dunia 2022, Argentina memulangkan Belanda melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 usai bermain seri 0-0.

Namun, Lionel Messi gagal mempersembahkan gelar juara dunia untuk warga Argentina setelah tumbang di final atas Jerman.

Skuad asuhan Alejandro Sabella harus mengakui kekalahan dari Jerman lewat gol tunggal Mario Goetze.

Lionel Messi kini memiliki kesempatan emas untuk kembali membawa Argentina ke final Piala Dunia 2022.

Akan tetapi, timnas Argentina sebelumnya harus mengalahkan Kroasia lebih dulu di semifinal.

Duel Argentina vs Kroasia akan digelar di Lusail Iconic Stadium, Doha, Qatar, Selasa13 Desember 2022 waktu setempat atau Rabu pukul 02.00 WIB.

Kans Messi dan kolega melaju ke final terbuka lebar dengan berbekal catatan mentereng Argentina di semifinal Piala Dunia pada edisi-edisi sebelumnya.

Jika lolos ke final, timnas Argentina bakal menghadapi pemenang laga antara Maroko dan Prancis.

Argentina vs Kroasia, Persamaan Lionel Messi dan Luka Modric Termasuk Pernah Rasakan Gagal di Final

Berikut rapor Argentina di semifinal Piala Dunia

- Piala Dunia 1930 di Uruguay: Argentina 6-1Amerika Serikat
- Piala Dunia 1986 di Meksiko: Argentina 2-0 Belgia
- Piala Dunia 1990 di Italia: Argentina 1-1 Italia (menang adu penalti 4-3)
- Piala Dunia 2014 di Brasil: Argentina 0-0 Belanda (menang adu penalti 4-2)

Head to Head Argentina vs Kroasia

4 Juni 1994: Kroasia 0-0 Argentina (Uji Coba Internasional)

26 Juni 1998: Argentina 1-0 Kroasia (Piala Dunia)

1 Maret 2006: Kroasia 3-2 Argentina (Uji Coba Internasional)

12 November 2014: Argentina 2-1 Kroasia (Uji Coba Internasional)

21 Juni 2018: Argentina 0-3 Kroasia (Piala Dunia)

Prediksi Susunan Pemain Argentina vs Kroasia

Argentina [4-4-2]: Emiliano Martinez (Aston Villa); Nahuel Molina (Atletico Madrid), Cristian Romero (Tottenham Hotspur), Nicolas Otamendi (Benfica), Nicolas Tagliafico (Ajax Amsterdam); Angel Di Maria (Juventus), Rodrigo de Paul (Atletico Madrid), Enzo Fernandez (Benfica), Alexis Mac Allister (Brighton & Hove Albion); Lionel Messi (Paris Saint-Germain), Julian Alvarez (Manchester City).

Cadangan: Geronimo Rulli (Villarreal), Franco Armani (River Plate), German Pezzella (Fiorentina), Cristian Romero (Atalanta), Juan Foyth (Tottenham Hotspur), Papu Gomez (Sevilla), Guido Rodriguez (Real Betis), Thiago Almada (Major League Soccer Atlanta United), Exequiel Palacios (Bayer Leverkusen), Leandro Paredes (Juventus), Paulo Dybala (AS Roma), Lautaro Martinez (Inter Milan), Angel Correa (Atletico Madrid).

Absen: Marcos Acuna (Sevilla) dan Gonzalo Montiel (River Plate)

Pelatih: Lionel Scaloni (Argentina)

Kroasia [4-3-3]; Dominik Livakovic (Dinamo Zagreb); Josip Juranovic (Celtic), Dejan Lovren (Zenit Saint Petersburg), Josko Gvardiol (RB Leipzig), Borna Sosa (VfB Stuttgart); Luka Modric (Real Madrid), Marcelo Brozovic (Inter Milan), Mateo Kovacic (Chelsea); Nikola Vlasic (CSKA Moskow), Andrej Kramaric (Hoffenheim), Ivan Perisic (Tottenham Hotspur).

Cadangan: Ivo Grbic (Atletico Madrid), Martin Erlic (Sassuolo), Domagoj Vida (Besiktas JK), Josip Stanisic (Bayern Munich II), Borna Barisic (Rangers), Josip Sutalo (Dinamo Zagreb), Kristijan Jakic (Eintracht Frankfurt), Mislav Orsic (Dinamo Zagreb), Luka Sucic (Red Bull Salzburg), Lovro Majer (Rennes), Nikola Vlasic (CSKA Moskow), Ante Budimir (Osasuna), Bruno Petkovic (Dinamo Zagreb), Marko Livaja (Rubin Kazan).

Absen: -

Pelatih: Zlatko Dalic (Kroasia)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved