Khazanah Islam

Arti dan Penjelasan Beriman pada Nabi dan Rasul Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 SMP

Iman kepada nabi dan rasul Allah SWT adalah membenarkan bahwa Allah memiliki nabi dan rasul yang sengaja dipilih untuk menyampaikan wahyu kepada umat

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Iman kepada nabi dan rasul Allah SWT adalah membenarkan bahwa Allah memiliki nabi dan rasul yang sengaja dipilih untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap Muslim wajib mengimani Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT.

Nabi dan rasul memiliki tugas-tugas yang tidak mudah dijalankan oleh manusia biasa.

Selain itu selalu saja ada tantangan dari orang-orang yang ingkar dan ragu kepada mereka.

Iman kepada nabi dan rasul Allah SWT adalah membenarkan bahwa Allah memiliki nabi dan rasul yang sengaja dipilih untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.

Diutusnya nabi dan rasul itu merupakan bentuk kemurahan Allah SWT Atas kemurahan Allah, kepada setiap umat diutus seorang rasul.

Tidak ada satu umat pun yang tidak diutus rasul kepada mereka.

Baca juga: Apa Arti ‘Al Mukmin’ dalam Asmaul Husna Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP

Melalui para nabi dan rasul itu, manusia bimbingan untuk meyakini keberadan Allah SWT dan kemudian dapat beribadah kepada-Nya dengan benar.

Secara bahasa nabi berarti pembawa berita, sedangkan rasul berarti utusan.

Secara istilah ada perbedaan pengertian antara nabi dan rasul.

Nabi adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri.

Sedangkan rasul adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan untuk disampaikan kepada umat manusia.

Seseorang bisa menjadi nabi adalah karena kehendak Allah SWT, Maksudnya Allah sajalah yang menentukan siapa yang dikehendakinya untuk menjadi seorang nabi dan rasul.

Maksudnya menjadi nabi dan rasul Allah bukan sesuatu yang dapat diusahakan.

Kenabian tidak bisa diperoleh dengan banyak berbuat ketaatan atau ibadah.

Kenabian adalah semata-mata pilihan dari Allah SWT.

Tugas nabi dan rasul

Tugas nabi dan rasul dijelaskan di dalam Alquran, khususnya pada surah al-Ahzab/33:45 sebagai berikut.

يَ أَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّا أَرْسَلْنَ كَ شَ هِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

Artinya Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi. (AlAhzab/33: 45-46)

Berdasarkan ayat tersebut, ada empat tugas yang diemban oleh seorang nabi dan rasul.

Arti Tabayun dan Pentingya Memeriksa Kebenaran Informasi dalam Islam

Sebagai saksi bagi umatnya

Di hari akhir kelak, setiap nabi dan rasul akan menjadi saksi bagi umatnya.

Pada waktu itu dapat diketahui, siapa yang benar-benar mengikuti nabi dan rasul serta siapa yang hanya mengaku mengikuti nabi dan rasul tapi amal perbuatannya menyelisihi mereka.

Bagi seseorang yang telah disaksikan oleh nabi dan rasulnya bahwa dia betul-betul telah mengikuti ajaran para nabi dan rasul itu, maka ia termasuk orang yang beruntung.

Sebaliknya bila nabi dan rasulnya berlepas diri dari mereka, dikarenakan amal perbuatannya dan kepercayaannya tidak sesuai dengan yang diajarkan,

maka mereka termasuk orang yang merugi.

Sebagai pembawa kabar gembira

Kabar gembira ini diberikan oleh nabi dan rasul kepada orang-orang yang membenarkan risalah dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang disampaikan. Kabar gembira itu berupa informasi bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam surga.

Sebagai pemberi peringatan

Peringatan diberikan kepada mereka yang mengingkari risalah dan petunjuk-petunjuk yang disampaikan.

Bagi orang-orang yang ingkar itu diberikan peringatan bahwa mereka akan mendapatkan azab berupa siksa api neraka.

Dengan peringatan ini diharapkan mereka bertaubat dengan kembali membenarkan risalah yang dibawa oleh para nabi dan rasul.

Sebagai juru dakwah

Maksudnya adalah para nabi dan rasul bertugas mengajak umat manusia agar mengakui keesaan Allah SWT dan membimbing mereka agar beribadah dengan tulus ikhlas.

Tujuannya adalah agar manusia akan dipenuhi dengan cahaya keimanan sehingga menyinari jalan yang akan ditempuh agar mereka berbahagia di dunia dan akhirat. (*)

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 8 SMP Terbitan Kemendikbudristek tahun 2017.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved