Doa Katolik

Renungan Harian Katolik Advent Kedua Sabtu 10 Desember 2022, Menemukan Kristus yang Sejati

Simak renungan harian Katolik Sabtu Minggu Advent kedua 10 Desember 2022. Bacaan renungan harian Katolik tentang menemukan Kristus yang sejati.

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Simak renungan harian Katolik Sabtu Minggu Advent kedua 10 Desember 2022. Bacaan renungan harian Katolik hari ini tentang menemukan Kristus yang sejati. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak renungan harian Katolik Sabtu Minggu Advent kedua 10 Desember 2022.

Bacaan renungan harian Katolik hari ini tentang menemukan Kristus yang sejati.

Iman akan Allah bukan permainan perasaan individu.

Seseorang membutuhkan penuntun iman agar bisa mengerti apa yang diimani dan beriman dengan sadar.

Hari ini Gereja Katolik juga memperingati Santa Perawan Maria dari Loreto.

Kalender Liturgi Katolik Advent Ketiga Minggu 11 Desember 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Biarawan

Sejak abad pertengahan, pemujaan terhadap Rumah Suci Loreto menjadi asal mula berdirinya tempat ziarah khusus ini.

Rumah Suci Loreto sampai sekarang masih dikunjungi ramai penziarah umat beriman.

Tempat ziarah ini mengingatkan misteri Inkarnasi, yang membuat semua orang yang mengunjunginya memikirkan tentang “kepenuhan waktu,”.

Itu adalah saat Tuhan mengutus PuteraNya, yang lahir dari seorang wanita, serta bermeditasi tentang kata-kata Malaikat yang mewartakan kabar gembira dan kata-kata Perawan Maria menyahut panggilan Ilahi itu.

Bacaan renungan harian Katolik merujuk pada bacaan pertama dan bacaan injil.

Bacaan injil diambil dari Matius 17:10-13.

Sementara bacaan pertama diambil dari kitab Sir. 48:1-4,9-11.

Berikut renungan harian Katolik hari ini disadur dari adiutami.com:

Hidup yang diperbarui dalam kehendak Allah ialah hidup dengan benar, adil, dan damai.

Itu tidak mudah. Hal ini juga dialami oleh Elia ketika mengajak Israel untuk menyongsong hal yang baru dengan meninggalkan dewa-dewa Baal.

Malah Elia dijadikan musuh dan target pembunuhan oleh penyembah-penyembah Baal.

Dalam kesesakan, Elia lari kepada Tuhan dan mendapatkan pengarahan akan masa depan di Horeb.

Tugas Elia jelas, mengajak Israel untuk meninggalkan kekelaman dan menyongsong hidup yang baru.

Apa yang dialami Elia juga dialami Yohanes Pembaptis sebagai “jalan” bagi kebenaran dan hidup, yaitu Yesus sendiri.

Ketidakmampuan orang-orang untuk mengerti akan kedatangan Yesus karena mereka menolak orang yang memberikan jalan kepada kebenaran itu, yaitu Elia maupun Yohanes Pembaptis.

Mereka, khususnya orang Farisi dan ahli taurat merasa tidak butuh “jalan” itu, karena mereka sudah merasa mampu menemukan keselamatan.

Pengalaman akan Allah merupakan perjumpaan pribadi, namun tetap membutuhkan tuntutan agar tidak hanya "merasa" bertemu dengan Allah.

Penuntun hidup kepada Kristus adalah Sabda Allah, tradisi iman dan magisterium atau ajaran Gereja.

Maka, mana mungkin kita akan menemukan Kristus yang sejati kalau enggan mendalami Kitab Suci, tradisi maupun magisterium.

Iman akan Allah bukan permainan perasaan, melainkan membutuhkan penuntun iman agar kita bisa mengerti apa yang kita imani dan beriman dengan sadar.

Bapa Yang Maharahim, berilah kami membawa hati untuk memohon kehendak-Mu melalui pengenalan akan Kitab Suci, setia pada tradisi iman, dan terbuka pada ajaran Gereja. Amin.

Puisi Natal 2022 Singkat tentang Kelahiran Tuhan Yesus Kristus untuk Umat Katolik dan Kristen

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved