Khazanah Islam
2 Dinasti Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Corak Islam Tertua di Nusantara
Pada periode kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, bangsa ini mengalami guncangan yang luar biasa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Islam masuk ke Indonesia dengan damai.
Ada banyak Teori yang memberikan keterangan tentang saluran Islam bisa diterima di Nusantara.
Satu di antaranya melalui perdagangan dan perkawinan.
Proses masuknya Islam ke Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi tiga periode.
Tiga periode itu yakni masa singgah, masa penyebaran, masa politik.
Periodesasi itu berdasarakan pada beberapa teori tentang masuknya Islam ke Indonesia Mulai dari teori Mekah, teori Persia, teori Gujarat dan Teori Cina.
• Arti dan Waktu Wajib Puasa Kifarat Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 8 SMP
Masa singgah dari abad ke 7 sampai 10 M.,
masa Penyebaran mulai pada abad 11 samapai 13 M dan masa politik mulai abad 13 sampai abad 18M.
Masa Politik yaitu masa mulai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah di Nusantara, mulai dari Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
Diakui atau tidak hal ini mempercepat perkembangan Islam di Indonesia.
Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera antara lain; Samudra Pasai, Malaka, dan kerajaan Aceh.
Kemudian berdiri kerajaan Islam di Pulau jawa seperti; Demak, Pajang, Mataram,Banten dan Cirebon.
Sedang di Sulawesi muncul beberapa kerajaan Islam seperti; Gowa-Tallo, Ternate dan Tidore.
Pada periode kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, bangsa ini mengalami guncangan yang luar biasa, namun Islam harus terus berkembang secara dinamis.
Nilai-nilai Islam mencoba menemukan koordinat yang tepat dan titik keseimbangan.
Pada gilirannya nilai-nilai Islam akan membentuk formasi yang terbaik untuk dipersembahakan kepada ibu pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Formasi terbaik tersebut tidak lain adalah formasi Umbrella, Islam harus mampu menaungi semua lapisan masyarakat dari berbagai suku bangsadan agama.
Dengan kata lain Islam rahmatal lil’alamin.
• Mengapa Pemeluk Islam Wajib Puasa Saat Ramadhan Tiba? Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 SD
Kerajaan Samudera Pasai
Penguasa Kerajaan Samudera Pasai terdiri dari dua dinasti, yaitu sebagai berikut :
- Dinasti Meurah Khair
Pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai adalah Meurah Khair yang bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042–1078 Masehi).
Kemudian, disusul para penggantinya, yaitu Maharaja Mansyur Syah (1078–1133 Masehi), Maharaja Giyasuddin Syah (1133–1155 Masehi),
Meurah Noe atau Maharaja Nuruddin yang dikenal juga sebagai Tengku Samudera atau Sultan Nazimuddin al-Kamil.
Ia berasal dari Mesir dan tidak mempunyai keturunan (1155–1210Masehi).
- Dinasti Meurah Silu
Meurah Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh (1285–1297 Masehi).
Ia adalah keturunan Raja Perlak (Malaysia) sekaligus merupakan pendiri kedua Dinasti Kerajaan Samudera Pasai.
Dalam rangka memperkokoh hubungan dengan kerajaan Perlak, ia mempersunting putri Raja Perlak yang bernama Gangggang Sari.
Selanjutnya, para penerus Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh adalah Sultan Muhammad Malik Zahir (1297–1326 Masehi),
Sultan Mahmud Malik Zahir (1326–1345 Masehi), Sultan Mansur Malik Zahir (1345–1346 Masehi)
Sultan Ahmad Malik Zahir (1346–1383 Masehi), Sultan Zainal Abidin (1383–1403 Masehi).
Sultan Zainal Abidin adalah penguasa yang paling aktif menyebarkan Islam sampai ke pulau Jawa dan Sulawesi
dengan mengirimkan para mubaligh seperti Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq.
Bukti kemakmuranKerajaan Samudera Pasai adalah adanya cerita dari Tome Pires (seorang pengembara asal Portugis) yang mengatakan bahwa pada saat itu sudah ada mata uang drama (dirham). (*)
Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Kelas 9 Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP) Mata Pelajaran SKI Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.