Doa Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 7 Desember 2022 Ayat Alkitab 2 Korintus 7:10, Pertobatan

Simak renungan harian Kristen Protestan Rabu 7 Desember 2022. Bacaan renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pertobatan”.

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Simak renungan harian Kristen Protestan Rabu 7 Desember 2022. Bacaan renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pertobatan”. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak renungan harian Kristen Protestan Rabu 7 Desember 2022.

Bacaan renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pertobatan”.

Bacaan renungan harian Kristen hari ini disampaikan Oswald Chambers.

Oswald Chambers mengajak umat untuk memahami bahwa keinsafan akan dosa adalah awal dari suatu pemahaman akan Allah.

Pertobatan selalu menuntun seseorang untuk berkata dari hati yang terdalam, “Tuhan, saya telah berdosa kepadamu.”

Renungan Harian Kristen Selasa 6 Desember 2022 Ayat Alkitab Kejadian 9:13, Busur-Ku Kutaruh di Awan

Hidup baru akan tampak dalam pertobatan yang dilakukan dengan sadar.

Dasar dari kekristenan adalah pertobatan.

Bacaan Ayat Alkitab pada renungan harian Kristen Protestan hari ini diambil dari 2 Korintus 7:10.

Bacaan Ayat Alkitab 2 Korintus 7:10 berbunyi Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

Berikut bacaan renungan harian Kristen Protestan hari ini:

Keinsafan akan dosa digambarkan dengan baik melalui kata-kata:

“Dosa-dosaku, dosa-dosaku, Penebusku,

Betapa duka hati-Mu karenanya.”

Keinsafan akan dosa adalah awal dari suatu pemahaman akan Allah.

Yesus Kristus mengatakan, ketika Roh Kudus datang,

Ia akan menginsafkan dunia akan dosa (lih. Yohanes 16:8).

Dan, ketika Roh Kudus mengerakkan hati nurani seseorang dan membawanya masuk ke dalam hadirat Allah.

Orang itu bukannya mengkhawatirkan hubungannya dengan sesama, melainkan hubungannya dengan Allah “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa ...” (Mazmur 51:6).

Keajaiban keinsafan akan dosa, pengampunan, dan kekudusan sangat terpaut sehingga hanya orang yang diampuni yang menjadi kudus.

Ia membuktikan bahwa ia diampuni dengan berbalik dari apa yang ia lakukan sebelumnya dengan anugerah Allah.

Pertobatan selalu menuntun seseorang untuk berkata, “Saya telah berdosa.”

Tanda paling pasti bahwa Allah sedang bekerja dalam hidupnya adalah ketika dia mengatakan hal itu dari hatinya yang terdalam.

Jika kurang dari itu, hal itu hanyalah berupa penyesalan karena telah berbuat kesalahan-kesalahan yang bodoh tindakan refleks yang disebabkan oleh kemuakan terhadap diri sendiri, tetapi bukan karena keinsafan keberdosaan terhadap Allah.

Jalan masuk Kerajaan Allah adalah melalui pedihnya luka dalam pertobatan yang berbenturan dengan “kebaikan” manusia.

Kemudian, Roh Kudus yang menghasilkan pergumulan ini memulai pembentukan Anak Allah dalam kehidupan orang itu (lih. Galatia 4:19).

Hidup baru akan tampak dalam pertobatan yang dilakukan dengan sadar, disertai dengan kekudusan yang tidak disadari, tidak pernah dengan cara sebaliknya.

Dasar dari kekristenan adalah pertobatan. Secara tegas perlu diketahui, seseorang tidak dapat bertobat karena dia memilih untuk bertobat pertobatan adalah karunia Allah.

Kaum Puritan dulu berdoa untuk “karunia air mata”.

Jika Anda berhenti memahami nilai pertobatan, Anda membiarkan diri tetap dalam dosa.

Ujilah diri Anda sendiri untuk mengetahui apakah Anda telah melupakan bagaimana menjadi seorang petobat sejati.

Kalender 2023 Liturgi Katolik, Arti Sikap Mendupai dalam Misa Gereja Katolik

Sumber: alkitab.mobi

(*)

[Update informasi seputar Kristen]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved