Khazanah Islam

Kisah Julukan ‘Al Amin’ yang Disandang Nabi Muhammad Sebelum Menyandang Gelar Rasul

bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi rasul. karena kejujurannya tersebut Nabi Muhammad menyandang gelar Al Amin 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kalian tentunya sudah mempelajari kisah dua puluh lima nabi.

Nabi Muhammad SAW pasti disebut sebagai nabi kedua puluh lima atau nabi terakhir.

Nabi Muhammad sejak kecil sudah menjadi yatim piatu.

Oleh sebab itu, beliau sangat mencintai anak yatim dan menganjurkan umatnya untuk merawat, mendidik, dan mencintai anak yatim.

Di samping itu, Nabi Muhammad terkenal sangat jujur.

Apa itu Ibnu Sabil? Penjelasan 8 Golongan Penerima Zakat Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 6 SD

Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi rasul.

Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya untuk membawa barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan dihormati di Kota Mekah.

Pada usia tiga puluh lima tahun, Nabi Muhammad bersama-sama dengan orang-orang Quraisy diminta untuk memperbaiki Kabah.

Ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad,

bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula.

Pada akhirnya, mereka sepakat menunjuk Muhammad saw. sebagai orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.

Beliau mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut.

Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu.

Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama.

Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.

Ini merupakan jalan keluar yang terbaik.

Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar itu.

Isi Pokok dan Intisari Alquran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah.

Sejak saat itu, beliau dikenal di antara kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji.

Para sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan mencintai beliau sehingga beliau diberi gelar ‘Al-Amin’ artinya orang yang dapat dipercaya.

Mari kita teladani sifat jujur Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, jika orang tua kita minta bantuan untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian, uang itu harus dikembalikan kepada orang tua.

Percayalah, anak yang jujur pasti disayangi teman-teman, guru dan orang tua. (*)

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD Terbitan Kemendikbudristek tahun 2017.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved