Khazanah Islam

Ajaran Aqidah Nabi Muhammad SAW Saat Berdakwah di Makkah Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA

Nabi Muhammad SAW diperintahkan membacanya, namun Rasulullah SAW berkata bahwa ia tidak dapat membaca.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Nabi Muhammad SAW diperintahkan membacanya, namun Rasulullah SAW berkata bahwa ia tidak dapat membaca. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadan saat usianya 40 tahun.

Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Q.S. al-‘Alaq.

Nabi Muhammad SAW diperintahkan membacanya, namun Rasulullah SAW berkata bahwa ia tidak dapat membaca.

Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama.

Kemudian,Jibril menyampaikan firman Allah SWT yaitu Q.S. al-‘Alaq ayat 1-5

Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai awal diangkatnya sebagai rasul.

Kapan Alquran Diturunkan? Pokok Ajaran dan Wahyu Pertama yang Diterima Nabi Muhammad SAW di Gua Hira

Nabi Muhammad SAW menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun.

Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi,

sehingga hampir seiap ayat Alqruan turun disertai oleh Asbabun Nuzul (sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat).

Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Mushaf yang juga dinamakan Alquran.

Rasulullah diutus Allah untuk membawa ajaran tauhid.

Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam prakik kemusyrikan.

Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Maha Pencipta.

Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah.

Karena itu, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya.

Ia Mahaagung (Mulia), sedangkan manusia rendah dan hina.

Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia.

Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan bahwa Allah SWT itu Maha Mengetahui.

Allah SWT mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang idak diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan kepada Rasulullah saw. yang bersumber kepada wahyu-wahyu Ilahi.

Banyak sekali ayat Alquran yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna.

Isi Pokok dan Intisari Alquran, Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW

Allah SWT berfirman yang arinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah SWT Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu.

(Allah SWT) tidak beranak dan idak pula diperanakkan.

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlaś/112:1-4) Ajaran tauhid ini berbekas sangat dalam di hai Nabi dan para pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan.

Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah SWT idak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan.

Dengan keyakinan ini pula, mereka percaya bahwa Allah Swt. akan memberikan kebahagiaan hidup kepada mereka.

Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi.

Dengan keyakinan ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap berpegang teguh pada agama ketika mereka mendapatkan tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy.

Dengan keyakinan seperi ini pulalah, Nabi Muhammad SAW dapat mengatakan dengan mantap kepada Abu Ţalib,

“Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan.

Biarlah nani Allah SWT yang akan membukikan apakah saya memperoleh kemenangan (berhasil) atau binasa karenanya”.

Ini pula yang menjadi rahasia mengapa Bilal bin Rabbah dapat bertahan atas siksaan yang ia terima dengan tetap mengucapkan “Allah Maha Esa” secara berulang-ulang. (*)

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 SMA Terbitan Kemendikbudristek tahun 2017.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved