Bank Indonesia Optimis Perekonomian Kalbar Lanjutkan Tren Pertumbuhan Positif

Namun demikian inflasi baik nasional maupun Kalimantan Barat diperkirakan akan kembali ke level target inflasi 3±1 persen pada paruh pertama 2023.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Tribun Pontianak/Nina Soraya
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan upaya menghadapi tantangan ekonomi tahun depan yang disaksikan secara virtual oleh tamu dan undangan dalam kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada Rabu, 30 November 2022. PTBI diselenggarakan dengan mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju.” 

Adapun beberapa komoditas yang sering memberikan andil inflasi tinggi di tahun ini yaitu bensin, sawi hijau, tarif angkutan udara, daging ayam dan cabai,” rincinya lagi.

Dia menyebutkan inflasi Kalbar pada triwulan IV 2022 diperkirakan lebih rendah dari triwulan III, meskipun masih di atas rentang target inflasi nasional.

Namun demikian inflasi baik nasional maupun Kalimantan Barat diperkirakan akan kembali ke level target inflasi 3±1 persen pada paruh pertama 2023.

“Perkiraan inflasi triwulan IV 2022 terutama didorong oleh tekanan pada inflasi administered price (AP) dan inflasi inti.

Sumber potensi inflasi AP terutama tarif angkutan udara dan bahan bakar rumah tangga.

Antisipasi Cyber Crime dan Uang Palsu, Bank Indonesia Kalbar Gelar FGD untuk Tim Kas Perbankan

Sementara peningkatan inflasi inti sejalan dengan peningkatan konsumsi akibat mobilitas yang meningkat dan second round effect penyesuaian harga BBM,” katanya.

Akan tetapi Inflasi Volatile Foods diperkirakan lebih terkendali, ditopang oleh berbagai support fiskal termasuk berbagai program pengendalian inflasi yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten/kota.

Menurutnya TPID secara proaktif terus bersinergi melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi.

Antara lain melalui implementasi operasi pasar dan bansos secara intensif dengan menggunakan dana DTU 2 persen dan Dana Insentif Daerah (DID).

Upaya pengendalian inflasi lain yang telah dilaksanakan yaitu pemberian bantuan bibit cabai/bawang merah, sosialisasi gerakan menanam komoditas pangan di pekarangan rumah, dan pemantauan harga dan ketersedian bahan pangan pokok secara rutin.

“ BI Kalbar bersinergi dengan TPID juga telah meluncurkan Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 19 September 2022 sebagai bentuk komitmen bersama BI dan TPIP-TPID untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung Ketahanan Pangan,” terangnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved