Khazanah Islam
Ramalan dan Pesan Pendeta Buhaira Tentang Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Riwayat tersebut ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perniagaan ke negeri Syam, kafilah dagang dari Makkah tatkala sampai disuatu tempat
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tanda-tanda kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW sudah tampak saat lahir.
Ada banyak tanda peristiwa besar seputar kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW mulai dari saat di dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh besar.
Tanda Kenabian dan Kerasulan Muhammad SAW juga bisa dilihat oleh seorang pendeta Nasrani di Makkah.
Riwayat tersebut ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perniagaan ke negeri Syam, kafilah dagang dari Makkah tatkala sampai disuatu tempat yang bernama Bushra,
Rombongannya itu bertemu dengan seorang pendeta Nasrani yang bernama ‘Buhaira.
• Memahami Kerasulan Nabi Muhammad SAW Materi Ajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3 MI/SD
Pendeta Buhaira terheran melihat sebuah kafilah dagang yang datang dari Makkah,
kafilah itu sudah sering lewat, tapi kali ini tidak seperti biasanya.
Di atas mereka ada awan yang menaungi perjalanan mereka.
Ketika mereka berhenti di bawah sebuah pohon, awan itu pun berhenti.
Pendeta itu memandangi rombongan ini seakan mencari sesuatu dari mereka.
Dia mendekat, lalu memegang tangan Muhammad SAW yang masih anak-anak
sambil berkata: “Ini adalah pemimpin dunia dan Rasul Tuhan semesta alam, Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta”
Satu di antara sesepuh Quraisy bertanya: “Engkau tahu dari mana?”
“Saat kalian tiba, pohon dan batu menunduk sujud. Kedua-duanya tidak sujud (kepada manusia) selain kepada seorang Nabi”
“Dan saya juga mengetahui dia (sebagai Nabi) dari khatam an-nubuwah yang ada di pundaknya….”.
• Cerita Nabi Muhammad SAW Kecil Saat Diasuh oleh Kakeknya di Makkah
Jamuan makan pun pendeta disajikan untuk rombongan Abu Thalib,
dengan maksud untuk memperhatikan satu persatu orang yang manakah yang telah membawa tanda-tanda keNabiannya itu?
Awalnya nabi tidak pergi ke rumah pendeta, dan selaku anak kecil dia tinggal menunggu barang dagangannya itu.
Setelah pendeta tidak menemukan yang di carinya, maka bertanyalah dia kepada Abu Talib:
“Adakah di antara tuan-tuan yang belum datang ke mari? Saya ini akan menjamu semuanya' sahut buhaira
“Ada seorang anak kecil, kemenakan saya sendiri, dia sedang menunggu barang dagangan.” Jawab Abi Thalib
“Bawalah dia ke mari sekalipun dia masih kanak-kanak” kata Pendeta itu lagi.
Kemudian Muhammad datanglah ke tempat pendeta itu.
Setelah berhadapan muka dengan pendeta, maka pendeta itu memperhatikan gerak-gerik dan sifat-sifat serta tanda yang dicarinya.
Semuanya itu terdapat pada diri Muhammad.
Maka pendetapun memuji-muji Muhammad dan memberi nasehat kepada Abu Talib.
Buhaira berpesan agar anak itu dipelihara baik-baik, karena anak inilah yang akan menjadi pemimpin ummat di kemudian hari.
Andaikata diketahui oleh orang Yahudi, bahwa anak inilah yang menjadi Rasul di kemudian hari, tentulah mereka berusaha untuk membunuhnya.
Orang Yahudi mempunyai sifat busuk hati, dan mereka menginginkan orang yang menjadi Rasul itu hendaknya dari kalangan Bani Israil saja, jangan dari bangsa lain (Arab).
Berita tentang diri Nabi Muhammad SAW bahwa ia akan menjadi pemimpin dunia dan Nabi diperkuat dengan tanda-tanda waktu kelahirannya.
Tanda-tanda tersebut diperkuat juga oleh penjelasan pendeta Buhaira
Keajaiban awan ini sangat terkenal dan telah disaksikan oleh banyak orang termasuk Maisarah di saat pergi bersama Muhammad SAW ke daerah Syam membawa dagangan Khadijah,
demikian juga Khadijah, pembantu-pembantu wanitanya, dan lainnya. (*)
Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) Kelas 3 Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.