Khazanah Islam
Belajar dari Sejarah Nabi Yusuf As Materi Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 3 SD/MI
Nabi Yusuf Bermimpi Allah memberikannya kedudukan yang mulia, Ia juga juga diberi ilmu berupa tafsir mimpi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menjadi teladan bagi umatnya.
Allah SWT berjanji untuk mencintai siapa pun yang mencintai kekasih Allah.
Jika bersungguh-sungguh mengenal dan meneladani kisah para Nabi, Allah SWT pasti mencintai kita.
Nabi Yusuf Bermimpi Allah memberikannya kedudukan yang mulia
Ia juga juga diberi ilmu berupa tafsir mimpi.
Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub.
• Asiknya Belajar Sejarah Nabi Nuh Materi Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 SD
Yusuf mempunyai adik kandung bernama Bunyamin dan 10 saudara berbeda ibu (kakak-kakak Yusuf).
Ayah Yusuf sangat dekat dengan Yusuf setelah ibu kandungnya (bernama Rahel) meninggal dunia.
Saat Rahel meninggal, Yusuf baru berusia dua tahun. Kedekatan Yusuf dengan ayahnya menimbulkan rasa cemburu 10 saudaranya (yang tidak seibu).
Mereka mulai tidak menyukai Yusuf. Apalagi wajah Yusuf juga lebih tampan.
Suatu hari, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, semuanya bersujud kepadanya.
Yusuf kemudian menceritakan mimpi itu kepada ayahnya.
Ya’qub lalu berkata, ”Jangan kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, supaya mereka tidak tergoda oleh setan dan mencelakakanmu.”
Dengan mimpi itu, ayahnya mempunyai firasat bahwa Yusuf kelak akan mendapat kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.
Saudara-saudara Yusuf menghadap Ya’qub dan meminta izin akan mengajak Yusuf bermain-main di hutan.
Sang Ayah berkata, “Jangan mengajak Yusuf ke hutan nanti ada serigala, dia masih kecil.”
• Apa Hikmah Mengamalkan Puasa Sunnah? Arti dan Syarat Sah Berpuasa Sunnah
Namun, akhirnya mereka berhasil membujuk ayahnya.
Saudara-saudara Yusuf merencanakan untuk membunuh Yusuf.
Salah satu kakak Yusuf berpendapat agar jangan membunuh Yusuf, tetapi membuangnya saja ke dalam sumur.
Yusuf dibawa ke hutan mendekati sumur tempat para pedagang sering mampir mengambil air.
Mereka pun membuang Yusuf ke dalam sumur.
Saudara-saudara Yusuf kemudian pulang dan berkata pada ayah mereka,
“Wahai Ayah, kami tadi sedang bermain dan berlomba memanah lalu kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami. Tiba-tiba, dia dimakan serigala. Apakah Ayah tidak percaya kepada kami?"
Mereka menunjukkan bekas baju Yusuf yang berlumuran darah (palsu).
Ayahnya berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu, hanya bersabar adalah yang terbaik bagiku.
Dan kepada Allah SWT saja aku memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan"
Tidak lama kemudian, ada saudagar yang melewati sumur itu dan mampir untuk mengambil air.
• Arti Puasa Nazar Serta Dampak Bagi Muslim yang Sengaja Meninggalkan
Ketika menurunkan timbanya, Nabi Yusuf berpegangan pada timba dan ikut ditarik ke atas.
Saudagar itu terkejut bukan kepalang mendapati anak kecil bergelantung di timbanya,
“Oh, ini ada seorang anak yang bisa kita bawa dan kita jual sebagai barang dagangan.”
Sesampainya di pasar, Yusuf dijual. Pembelinya adalah penguasa di negeri itu.
Sang pembeli meminta kepada isterinya, Zulaikha, agar memperlakukan Yusuf dengan baik.
Waktu berjalan terus. Lambat laun, Yusuf menjadi pemuda yang cerdas. (*)
Disclaimer : Seluruh teks dan kutipan merupakan dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 3 yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek Tahun 2021.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.