Lokal Populer

Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Sintang

Ratusan paket sembako yang disalurkan oleh Pemkab Sintang kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Batu Lalau dan juga Sungai Rambai

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
Istimewa
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyisir bantaran sungai Kapuas sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Batu Lalau, Kecamatan Sintang, Kamis 24 November 2022. Ratusan paket sembako disalurkan oleh Pemkab Sintang kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Batu Lalau dan juga Sungai Rambai. 

Banjir menyebabkan ruas jalan Sintang menuju Simba ini lumpuh. Kendaraan tak bisa melintas. Mobilisasi masyarakat menggunakan perahu.

"Kalau gak banjirkan, kendaraan yang lalu lalang kadang singgah untuk minum. Jauh lah pemasukan dari surut, pasca banjir paling 5-6 orang yang datang untuk ngopi," ungkap Indra.

Sejak sungai kapuas meluap dan menggenangi jalan dan pemukiman, Indra membuat panggung di dalam rumah. Sudah hampir 1 bulan dia bertahan di panggung bersama keluarganya. Untuk bertahan hidup, Indra merogoh tabungan yang tersisa selama banjir belum surut.

"Iya, untuk bertahan. Itu kan bisa habis jugakan," jelasnya.

Kondisi terkini, terjadi penurunan sekitar 5-10 centimeter sejak dua hari terakhir. Namun, sejumlah ruas jalan dan pemukiman masih terendam.

Potensi Cuaca Ekstream

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian, Supriandi mengatakan berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian III pada 21 hingga 30 November 2022, terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Sintang.

“Perlu diwaspadai juga potensi petir dan angin kencang berdurasi singkat yang menyertai hujan,” kata Supriandi, Kamis 24 November 2022.

Menurut Supriandi, dampak akibat potensi terjadinya hujan lebat yaitu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, ataupun tanah longsor.

“Adapun wilayah yang diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat dan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi adalah Dedai dan Kayan Hilir status waspada,” jelasnya.

Menyikapi kondisi tersebut, BMKG mendorong para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana hidrometeorologi khususnya di wilayah Kabupaten Sintang.

Hingga saat ini, bencana alam banjir masih melanda sejumlah kecamatan di Sintang masih belum surut sepenuhnya. Meski debit air mengalami penurunan sejak dua hari terakhir, sejumlah ruas jalan dan pemukiman yang berada di bantaran sungai masih terendam. Akibatnya, aktivitas, transportasi dan perekonomian warga terganggu.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved