Pimpin Upacara Hari Guru Nasional, Wabup Mempawah Bacakan Pidato Mendikbutristek

Pada Upacara tersebut, Wabup Muhammad Pagi berkesempatan membacakan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbutristek),

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi, berfoto bersama para guru sesuai pelaksanaan Upacara Hari Guru dan HUT PGRI ke-77 di halaman Kantor Bupati Mempawah, Jumat 25 November 2022 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi memimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-77 di halaman Kantor Bupati Mempawah, Jumat 25 November 2022 pagi.

Pada Upacara tersebut, Wabup Muhammad Pagi berkesempatan membacakan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbutristek), Nadiem Makarim.

Diawal amanatnya, Nadiem Makarim menjelaskan, pada tiga tahun yang lalu kita melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar.

"Ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah kita lewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi," ujar Muhammad Pagi menyampaikan pidato Nadiem Makarim.

Dikatakannya, ketangguhan ini didorong oleh kemauan untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman.

"Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan," jelasnya.

Guru-guru Rela Kehujanan Saat Upacaraa Hari Guru dan HUT PGRI di Kantor Bupati Mempawah

Diakuinya, mungkin sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan.

"Memang pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah," tegasnya.

"Sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah Kami di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik," jelas Muhammad Pagi menyampaikan isi Pidato Mendikbutristek RI.

Dijelaskannya, platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

"Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini ialah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat," jelasnya.

Dijelaskan juga, dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

"Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa," jelasnya.

Mendikbutristek RI kata Muhammad Pagi, juga berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.

Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke-77, Wako Pontianak: Guru Adalah Pahlawan

Selain itu, para guru juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved