Kabar Gembira, Ruas Jalan Sintang - Simba Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Seperti ruas jalan Mensiku Jaya, Kecamatan Sintang. Empat hari lalu, ruas jalan ini sempat lumpuh karena terendam banjir. Akses transportasi masyaraka

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Tribunpontianak/Agus Pujianto
Kondisi terkini ruas jalan Sintang - Simba pada Jumat 25 November 2022 yang sebelumnya tergenang banjir kini bisa dilalui kendaraan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bencana alam banjir di Sintang, Kalimantan Barat, berangsur surut. Sejumlah ruas jalan dan pemukiman yang semula terendam air luapan Sungai Kapuas dan Melawi yang semula tak bisa dilalui kendaraan kini sudah bisa melintas.

Seperti contoh, empat hari lalu, ruas jalan jalan Mensiku Jaya, Kecamatan Sintang ini sempat lumpuh karena terendam banjir. Akses transportasi masyarakat terpaksa menggunakan sampan untuk mobilisasi. Sementara kendaraan roda empat memutar lewat PT SAM.

Pada Jumat pagi, ruas jalan Sintang-Simba tersebut sudah bisa dilalui kendaraan, baik roda dua dan empat. Masih ada beberapa titik genangan air, namun tidak begitu dalam.

Aktivitas masyarakat pun berangsur normal seperti toko sembako, bengkel yang semula tutup karena terendam banjir, kini sudah mulai dibuka kembali.

Personel Polres Sintang Polda Kalbar Bantu Warga yang Pingsan Setelah Jatuh di Toilet

Beberapa warga juga sudah mulai membersihkan material lumpur bekas banjir.

"Lihat perkembangan, kalau surut kuat, rencana mau bongkar panggung," kata Warga Kelurahan Ulak Jaya, Indra saat ditemui pada Jumat 25 November 2022.

Sejak sungai kapuas meluap dan menggenangi jalan dan pemukiman, Indra membuat panggung di dalam rumah. Sudah hampir 1 bulan dia bertahan di panggung bersama keluarganya. Untuk bertahan hidup, Indra merogoh tabungan yang tersisa selama banjir belum surut.

"Lebih dari 70 persen hilang lah omset dari warung kopi," ujarnya.

Manajemen Penanganan Konflik Dengan Cara Kolaboratif di Kabupaten Sintang

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tebelian, Supriandi mengatakan berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian III (tanggal 21 s/d 30) November 2022,terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Sintang

“Perlu diwaspadai juga potensi petir dan angin kencang berdurasi singkat yang menyertai hujan,” kata Supriandi.

Menurut Supriandi, dampak akibat potensi terjadinya hujan lebat yaitu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, ataupun tanah longsor.

“Adapun wilayah yang diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat dan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi adalah Dedai dan Kayan Hilir status waspada,” jelasnya. 

Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono bersyukur banjir berangsur surut. Dia berharap, aktivitas masyarakat kembali normal.

"Alhamdulilah banjir mulai surut. Dengan kekuasaan Allah mudah- mudahan cuacanya tidak ekstrem dan debit air tidak bertambah drastris. Ini sudah akhir november insya allah agak baik,” kata Senen.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved