Cerita Alkitab
Cerita Alkitab Kristen Katolik Cocok untuk Anak dengan Judul Allah Memberkati Yusuf Si Budak
Bacaan cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik. Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik mengangkat judul “Allah Memberkati Yusuf Si Budak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik.
Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik mengangkat judul “Allah Memberkati Yusuf Si Budak”.
Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik ini diambil dari bacaan Ayat Alkitab Kejadian 39 hingga 45.
Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik ini ditulis Edward Hughes yang digambar oleh Byron Unger dan Lazarus.
Lalu diterjemahkan oleh Widi Astuti dan disadur oleh Bob Davies dan Tammy S yang disadur dari bibleforchildren.org.
• Doa Harian Katolik Jumat 18 November 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Renungan Pagi Firman Allah
Allah Memberkati Yusuf Si Budak
Yusuf tidak selayaknya dipenjara oleh bekas tuannya Potifar.
Dipenjara, Yusuf sangat taat dan penolong.
Penjara-penjara memberi kepercayaan kepadanya untuk mengatur kehidupan penjara.
Karena Allah beserta Yusuf, penjara menjadi tempat yang lebih baik bagi semua penghuninya.
Juru roti dan juru minuman Raja berada di penjara juga. “Kenapa kalian sedih?”
Yusuf bertanya kepada mereka suatu hari.
“Tidak seorangpun dapat menunjukkan arti mimpi-mimpi kami” jawab mereka yang sedang sedih.
“Allah dapat” jawab Yusuf “Ceritakan mimpi-mimpi mu.”
“Mimpi-mimpi mu mengartikan bahwa dalam tiga hari lagi Raja Firaun akan mengambilmu kembali” kata Yusuf kepada juru minuman.
“Tolong ingat akan aku dan mintakan ke Firaun untuk membebaskan ku” Mimpi juru roti merupakan berita buruk.
“Anda akan mati dalam tiga hari” Kata Yusuf. Kedua mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan.
Tetapi juru minuman lupa akan Yusuf sampai ketika Firaun bangun pagi hari dengan hati risau.
“Aku bermimpi” Ia berseru. Tidak Seorangpun dari orang bijaknya yang dapat mengartikan mimpinya.
Kemudian juru minuman ingat akan Yusuf. Ia bercerita ke Firaun tentang dia.
Segera Firaun menyuruh memanggil Yusuf. “Mimpimu merupakan pesan dari Allah” Kata Yusuf ke pada raja.
Mesir akan mempunyai tujuh tahun panen besar, kemudian tujuh tahun panen buruk dan kekurangan makanan.
“Rencanakan sekarang ini untuk menyimpan makanan selama tujuh tahun yang baik,” Yusuf menasihati Firaun.
“Atau pendudukmu akan menderita kelaparan pada saat panen buruk.”
“Allah besertamu” Firaun mengumumkan. “Kau akan memimpin di Mesir, orang kedua
setelah aku.”
Tujuh tahun yang baik datang. Kemudian datang tujuh tahun kelaparan.
Kekurangan makanan dimana-mana kecuali di Mesir, mereka secara bijak menyimpan banyak makanan.
Di tempat kelahiran Yusup, keluarganya juga kelaparan.
Orang-orang dari Negara lain pergi ke Mesir untuk membeli jagung.
“Kamu harus pergi juga’” Yakub menyuruh anak-anaknya, “atau kita akan mati kelaparan.”
Tiba di Mesir, anak-anaknya menyiapkan diri untuk membeli makanan.
Anak-anak Yakub membungkukkan badan dengan penuh hormat didepan Tuan besar yang berkuasa di Mesir.
Mereka tidak tahu kalau itu adik mereka Yusuf. Tetapi Yusuf mengenalinya.
Yusuf ingat akan mimpi semasa kanak-kanak.
Tuhan akan mengangkatnya menjadi lebih dari kakak-kakaknya.
Yusuf sangat bijaksana. Ia bicara dengan kasar dan menahan Simeon kakaknya sebagai sandera.
“Ambil makanan, terus pulang dan kembali kesini dengan adik yang paling muda!” perintahnya.
“Dengan begitu saya tahu kalau kalian bukan mata-mata.”
Kakak-kakaknya berpikir bahwa Allah akan menghukum mereka karena menjual Yusuf sebagai budak beberapa tahun lalu.
Yakub dan anak-anaknya bingung. “Uang kami ditukar untuk jagung.
Dan penguasa mengatakan harus membawa Benyamin” Yakub tidak akan melepaskan Benyamin pergi.
Tetapi begitu makanan sudah mulai habis, kakak-kakaknya harus pergi ke Mesir lagi.
Benyamin pergi bersama mereka.
Ketika Yusuf melihat Benyamin ia memerintahkan pembantu-pembantunya untuk pesta besar.
Kakak-kakaknya juga diundang. “Apakah ayahmu masih hidup dan sehat?” Tanya Yusuf.
Kemungkinan ia berpikir bagaimana caranya membawa seluruh keluarganya ke Mesir.
Yusuf juga ingin tahu jika kakak-kakaknya merasa menyesal dengan dosa mereka beberapa tahun lalu.
Setelah pesta ia menuduh mereka mencuri.
“Untuk menghukum kalian, aku akan menahan Benya- min sebagai budakku” Kata Yusuf.
“Tuanku, ambillah nyawa sebagai penggantinya” pinta Yehuda.
Yusuf mengetahui bahwa Yehuda yang dahulu mengusulkan untuk menjual Yusuf, sesungguhnya sudah berubah.
Tidak lagi dapat menyembunyikan ke cintaannya terhadap keluarganya, Yusuf menyuruh semua yang berbangsa Mesir keluar dari ruangan.
“Akulah Yusuf saudaramu, yang kalian jual ke Mesir.”
Terkejut dan ketakutan kakak-kakaknya terdiam.
Yusuf menyemangati kakak-kakaknya. “Allah yang membuat aku jadi pembesar di Mesir agar aku bisa menyelamatkan jiwa kalian di masa kelaparan.
Pergi, bawalah ayahku. Aku yang akan mengurus kalian.”
Yakub dan Yusuf berkumpul kembali di Mesir dan seluruh keluarga tinggal disana dengan damai dan kepenuhan.
• Renungan Harian Katolik Jumat 18 November 2022, Layak dan Pantas untuk Bersemayam Sang Pemberi Hidup
(*)
[Update informasi seputar Cerita Alkitab]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News