Khazanah Islam
Cara Membiasakan Diri Tasamuh dalam Hidup Bermasyarakat
Tasamuh sangat penting, apalagi dalam kehidupan masyarakat yang bersifat heterogen atau majemuk, terutama dalam kehidupan beragama.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Idealnya setiap muslim yang baik harus selalu membiasakan diri sebagai orang yang bermurah hati.
Di dalam Islam istilah tersebut dikenal dengan istilah tasamuh.
Secara bahasa arab tasamuh diartikan sebagai murah hati atau lapang hati.
Tasamuh juga diartikah sebagai sikap Toleransi.
Penerapan tasamuh terdapat unsur menghormati, menghargai dan simpati.
Tasamuh sangat penting, apalagi dalam kehidupan masyarakat yang bersifat heterogen atau majemuk, terutama dalam kehidupan beragama.
• Awas! Sering Bermaksiat Akan Membuat Hati Keras dan Menolak Nasihat
Islam, adalah agama yang sangat menghargai perbedaan, dalam batasan tertentu.
Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh dalam hal tasamuh ini, yakni di saat ingin memajukan Madinah, yang di dalamnya banyak suku dan agama.
Islam sangat toleran terhadap adanya perbedaan agama.
Pada akhir ayat ditegaskan, bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.
Apalagi, Islam sangat menghargai jalan berfikir seseorang perilaku yang mencerminkan sikap tasamuh.
Tidak memaksakan agama kepada orang lain.
Dalam batasan tertentu sebagai muslim sudah yakin, bahwa hanya Islamlah agama yang benar, yang diridhai oleh Allah SWT.
Namun dalam dakwah Islam, seorang muslim tetap memberikan kesempatan orang lain untuk berpikir mengenai kebenaran.
Jika seseorang itu berpikir rasional dan adil, pasti dia akan memilih Islam sebagai agamanya.
Karena, antara benar dan salah itu sudah jelas perbedaannya.
Tidak menghalangi hak orang lain walaupun dalam perasaannya terdapat rasa benci karena akhlaknya yang tercela.
Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memanfaatkan fasilitasnya.
Misalnya, seseorang karena faktor tertentu berkemauan untuk menanam pohon dikebunnya.
Hal itu menunjukkan kelapangan dan kebesaran jiwa, di mana seseorang memahami kebutuhan tetangganya.
Memberi kesempatan orang lain untuk melaksanakan tugas kewajiban menurut keyakinannya, walaupun terdapat perbedaan.
Cara agar seseorang terbiasa bertasamuh, diperlukan melakukan hal-hal di antaranya Memahami jalan pikiran orang lain atas perbuatan yang dilakukan.
Sehingga dapat lebih mengetahui hakikat dari perbuatan tersebut.
Dengan kata lain, tidak hanya menilai fakta, namun perlu memahami proses.
• Bacaan, Niat, Arti dan Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib yang Paling Dianjurkan Nabi
Menghargai dan menghormati hak-hak orang lain.
Sebagaimana merasa senang jika keadaan kita dihargai dan dihormati oleh orang lain.
Mencoba mengetahui lebih mendalam atas perbuatan orang lain terhadap kita.
Sehingga mengetahui sejauh manakah hubungan perbuatan dengan motivasi, keyakinan dan kepentingannya.
Berusaha lebih teliti melihat perbuatan sendiri. Kemungkinan, orang lain lebih benar daripada apa yang kita lakukan.
Senantiasa mengevaluasi diri.
Sehingga diketahui kekurangan diri sendiri untuk diperbaiki dan mau menghargai orang lain.
Pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa aqidah akhlak kelas 8 Mts/SMP yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia 2022.
Semoga dapat membantu adik-adik belajar dan menambah pengetahuan dan kearifan bagi siapapun yang membacanya. (*)
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.