Selamat, BRI Berhasil Jadi Bank dengan Pengelolaan ESG Terbaik

Melalui ESG Risk Rating 2022 yang diterbitkan Rabu (5/10/2022), Sustainalytics memberikan skor 18,8 atau risiko rendah kepada BRI.

Dok. Humas BRI
Gedung BRI di Jakarta. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penguatan implementasi prinsip environmental, social, and governance (ESG) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus dilakukan secara holistik dalam kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan selaras dengan isu prioritas Presidensi Group of Twenty (G20).

Di tengah upaya peningkatan tersebut, BRI mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkat Sustainalytics berupa penurunan penilaian tingkat risiko dalam ESG Risk Rating 2022.

Melalui ESG Risk Rating 2022 yang diterbitkan Rabu (5/10/2022), Sustainalytics memberikan skor 18,8 atau risiko rendah kepada BRI.

Sebab, ESG Risk Rating Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG dan seberapa baik perusahaan dalam mengelola risiko tersebut.

Semakin rendah ESG Risk Rating suatu perusahaan, maka dipersepsikan semakin baik perusahaan tersebut dalam mengelola risiko ESG.

Sebagai informasi, skor BRI dalam ESG Risk Rating dari Sustainalytics mengalami perbaikan secara konsisten, sebagaimana terlihat dari ESG Risk Rating dengan skor 30,00 atau risiko tinggi pada 2020.

Kemudian beralih masuk ke kategori risiko sedang dengan skor 21,5 pada 2021 dan meraih predikat risiko rendah pada 2022 dengan skor 18,8. Adapun skor yang diraih oleh BRI juga tercatat sebagai predikat terbaik di kategori industri perbankan di Indonesia.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan, BRI senantiasa mengikuti berbagai pemeringkatan ESG yang berstandar internasional sebagai salah satu parameter dalam implementasi ESG.

Di samping itu, bank dengan jaringan terluas di Indonesia itu berupaya menjadi akselerator penerapan ESG melalui role modeling.

“Keterlibatan aktif BRI dalam pengukuran ESG rating juga merupakan salah satu strategi perusahaan dalam melakukan continuous improvement terkait implementasi ESG, sehingga senantiasa dapat mengantarkan economic value dan social value bagi seluruh stakeholders,” jelas Ahmad.

Menurut Ahmad, ESG Risk Rating dari Sustainalytics digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pemilihan 30 konstituen Indonesia Stock Exchange (IDX) ESG Leaders Index. Dalam indeks ini, BRI tercatat sebagai perbankan dengan performa terbaik dalam penerapan ESG.

“Pengukuran ESG Risk Rating menjadi salah satu acuan kami untuk meneruskan misi sebagai First Mover on Sustainable Banking di Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Ahmad.

Dari segi bisnis, lanjut Ahmad, BRI aktif mendukung penyaluran pembiayaan berkelanjutan dan mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung utama bisnis perseroan untuk turut menerapkan prinsip ESG.

“Penyaluran kredit berkelanjutan BRI yang mencapai Rp 657,1 triliun atau setara dengan 65,5 persen dari total portfolio kredit BRI pada kuartal II-2022. Di samping itu, sebanyak Rp 74,7 triliun diantaranya disalurkan kepada pembiayaan hijau,” kata Ahmad.

Dukungan BRI dalam menyalurkan kredit berkelanjutan kembali dioptimalisasi melalui penerbitan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I dengan total nilai mencapai Rp 15 triliun dan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun.

Sebelumnya, bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini juga melakukan aksi korporasi penerbitan Sustainability Bond senilai 500 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, inisiatif “BRI Menanam” yang diestimasikan dapat menyerap 108.065 ton karbondioksida (CO2) pada tahun kelima sejak program ini diluncurkan pada Agustus 2022.

Adapun program tersebut menyalurkan sebanyak 1,75 juta bibit pohon kepada nasabah pinjaman, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 2023.

Angka tersebut berdasarkan proyeksi perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 pohon produktif yang dibagikan dan ditanam dalam program BRI Menanam. Proyeksi penyerapan karbon ini juga telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit pohon yang disalurkan.

Operasional BRI juga telah menunjang aspek keberlanjutan dan minim emisi. BRI diketahui menggunakan 30 mobil listrik di berbagai kantor wilayah sebagai kendaraan operasional. Tidak hanya itu, terdapat 50 motor listrik yang digunakan oleh para tenaga pemasar BRI.

Adapun sejumlah penggunaan sumber daya ramah lingkungan di BRI, antara lain implementasi green building, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), hingga kendaraan listrik.

Kemudian, BRI juga telah meresmikan Menara BRILian pada Rabu (17/8/2022) dan bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dalam kategori Gold.

Selain itu, sebut dia, digitalisasi proses bisnis juga menjadikan BRI lebih efisien dalam penggunaan sumber daya. Langkah ini tercermin dari digitalisasi proses pengajuan kredit melalui BRISPOT hingga layanan perbankan seluler BRImo.

“Meningkatnya kesadaran terhadap penerapan ESG menjadikan BRI senantiasa berusaha mewujudkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Harapannya tentu saja dapat memberikan pelayanan melebihi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan,” tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved