Lokal Populer
Pemprov Kalbar Alokasikan Anggaran Pembangunan Jalan Untuk Wilayah Ketapang dan Kayong Utara
tahun depan yang paling besar anggaran (pembangunan jalan) itu di Ketapang. Rp131 miliar untuk penanganan jalan provinsi di Ketapang
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
"Kaitan dengan Jalan Siduk-Sukadana, Insyallah tahun depan (2023) selesai. Lalu (jalan) Teluk Melano-Sukadana kami perbaiki spot-spotnya (yang rusak parah). Jalan Melano-Teluk Batang juga spot-spot yang berat dikerjakan," ungkapnya saat penyerahan Bansos paket bahan pangan di Kantor Camat Sukadana, Jumat 4 November 2022.
Selain itu seperti diketahui, Jalan Perawas merupakan jalan yang dibuka oleh Pemprov bekerja sama dengan Kodam XII Tanjungpura lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Adanya jalan yang saat ini masih dalam kondisi fungsional itu, efektif menghemat waktu tempuh Pontianak-Sukadana, sekitar empat sampai lima jam.
"Untuk (jalan) Perawas tahun depan selesai hingga terakses walaupun belum diaspal akan tetapi kondisi jalannya sudah sangat bagus. Tidak ada hambatan kemarin kami itu padahal saat lewat hujan lebat tidak ada ada hambatan, tidak sampai tujuh jam," ujarnya.
Midji menjelaskan, untuk tahun depan, pembangunan jalan yang paling banyak dikerjakan Pemprov ada di Kabupaten Ketapang.
Alokasi anggaran yang disiapakan untuk kabupaten paling selatan di Kalbar itu, mencapai sekitar Rp100 miliar.
“Ketapang (kebanyakan) dulunya jalan kabupaten, lalu diserahkan ke provinsi. Tetapi saat diserahkan (ke provinsi) tidak pernah dianggarkan, lalu pada saat saya menjabat (gubernur) pada 2018 saya anggarkan," katanya.
Midji kemudian merincikan seluruh ruas jalan provinsi di Kalbar yang panjangnya mencapai 1.534 kilometer. Dari total jalan tersebut yang sudah dalam kondisi mantap baru separuhnya, atau sekitar 800 kilometer. Sementara untuk pembangunannya, rata-rata per satu kilometer butuh sekitar Rp7 miliar.
"Artinya jika ditotal (untuk jalan) perlu Rp5,6 triliun. Duit dari mana APBD hanya Rp5 triliun lebih yang bisa digunakan untuk belanja jalan hanya Rp400 hingga 600 miliar. Lima tahun saya menjabat baru (bisa dialokasikan) Rp3 triliun yang dibutuhkan Rp5,6 triliun, syukur-syukur 80 persen kondisi mantap (di akhir masa jabatan) sudah bagus," paparnya.
Belum lagi lanjut dia, pembangunan jalan juga terhambat adanya bencana banjir yang dalam dua tahun terakhir rutin terjadi. Ditambah ketika pandemi lalu, dilakukan recofusing untuk penanganan Covid-19, serta ada pengurangan alokasi anggaran oleh pemerintah pusat.
Itu semua menurut dia cukup banyak mengurangi kemampuan Pemprov dalam menangani infrastruktur jalan.
“Banyak sekali jalan yang harus ditangani, tapi Insyallah mulai tahun ini dan tahun depan ada beberapa segmen jalan yang kami selesaikan. Di antaranya ruas Siduk-Sukadana, Insyallah Januari dan Februari (2023) lanjut pengerjaannya," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalbar Iskandar Zulkarnaen menambahkan, khusus di Kabupaten Kayong Utara, tahun 2023 pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp49 miliar untuk pembangunan ruas Jalan Siduk-Sukadana.
Kemudian untuk ruas Jalan Sukadana-Teluk Batang bakal dikerjalan sepanjang Rp 49 miliar.
"Diharapkan tuntas penganan jalan di Kayong Utara dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dimaksud dengan tuntas penangannya adalah menyelesaikan jalan-jalan yang rusak berat agar mampu secara fungsional pelayanannya," ujarnya.