Seminar Nasional Bisnis Seri 7 Bedah Transformasi Digital Bagi UMKM

Khusus untuk UMKM, lanjutnya tujuan pelatihan diberikan untuk memperluas akses pemasaran, peningkatan daya saing, meningkatkan pendapatan mereka juga

Editor: Nina Soraya
Dok/FEB Untan
Tim Seminar Nasional Bisnis Seri 7 berpose bersama usai penyelenggaraan kegiatan pada Sabtu 5 November 2022. Seminar Nasional Bisnis Seri 7 mengangkat tema Transformasi Digital Menuju Bisnis UMKM Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura menggelar Seminar Nasional Bisnis Seri 7 dengan tema Transformasi Digital Menuju Bisnis UMKM Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan pada Sabtu, 5 November 2022.

Seminar nasional bisnis yang berlangsung secara virtual ini diikuti lebih dari 400 peserta yang merupakan perwakilan Perguruan Tinggi yang tersebar di Indonesia, perwakilan instansi pemerintah dan juga masyarakat umum.

Selain itu ada kegiatan Call Of Paper dari berbagai Universitas, dengan jumlah paper yang terkumpul sebanyak 88 paper.

Paper tersebut merupakan hasil penelitian ilmiah dari peserta yang mengangkat berbagai tema, seperti SDM, pemasaran, keuangan, dan UMKM.

Rektor Untan Prof Dr Garuda Wiko, SH dalam sambutannya mengatakan tema ini sangat relevan dengan perkembangan teknologi informasi.

“Digitalisasi menjadi pintu masuk UMKM untuk peningkatan akses pasar.

Tidak hanya akses pasar lokal, regional tapi juga global,” kata Garuda Wiko.

Menurutnya transformasi UMKM menjadi sangat penting untuk mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif.

“UMKM turut berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja.

UMKM juga terbukti bertahan terhadap krisis, termasuk pada krisis Covid-19 yang tekanan sangat kuat,” ujarnya.

Kualitas Listrik Kian Andal, Usaha Pelaku UMKM Singkawang Makin Meningkat

Dalam Seminar Nasional Bisnis ini yang didaulat sebagai pemateri adalah Kepala Badan Peneliatian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dr Eng Hary Budiarto M.Kom,IPM. 

Dirinya memaparkan terkait Digital Entrepreneurship Academy Berbasis Kearifan Lokal.

“Target kita adalah 9 juta orang pada 2030 sebagai Talenta Digital yang dibutuhkan selama 15 tahun untuk mendukung transformasi digital Indonesia,” paparnya.

Untuk mencapai angka tersebut, maka diperlukan angka 600 ribu Talenta Digital terbentuk tiap tahunnya.

Menurutnya Kemkominfo menargetkan akan menciptakan 200 ribu Talenta Digital tiap tahunnya.

“Nah 400 ribu kita harapkan peran dari Perguruan Tinggi untuk membantu," jelasnya.

Khusus untuk UMKM, lanjutnya tujuan pelatihan diberikan untuk memperluas akses pemasaran, peningkatan daya saing, meningkatkan pendapatan mereka juga serta meningkatkan efisiensi.

"Target dari UMKM ini mendorong mereka agar bisa aktif penjualan itu sebesar 7 ribu UMKM.Tahap kegiatan dimulai dari survei kebutuhan teknologinya.

Upaya Bangkitkan UMKM Mempawah, Wabup M Pagi Serahkan Bantuan Pembiayaan dari Bank Kalbar

Kemudian kita fasilitas UMKM ini agar bisa mengadopsi teknologi digital. Kita juga berupaya meningkatkan awarness dari pelaku UMKM," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan peminat pelatihan dari Kalbar masih sangat kurang. Peminat masih didominasi di wilayah Jawa. Untuk Kalimantan itu peminat yang banyak dari Samarinda dan Palangkaraya.

"Pontianak masih kurang peminatnya. Kalau Singkawang dari Pemkotnya pernah mengajukan MoU," paparnya.

Perwakilan Kantor Bank Indonesia Wilayah Kalbar Sasongko Agung N menjelaskan kiat UMKM sukses di era digital adalah dengan menyiapkan produk terbaikmu.

Caranya dengan memastikan kualitas produk memenuhi standar yang baik, lalu tampilkan foto video terbaik dalam materi publikasi.

"Tidak perlu mengedit berlebihan agar gambar dan produk asli tidak memiliki perbedaan.

Gunakan deskripsi yang menarik dalam menggambarkan informasi produk," jelasnya.

Sementara untuk meningkatkan kemampuan digital bagi pelaku UMKM yakni dengan melakukan upgrade skills melalui berbagai pelatihan atau platform online pembelajaran.

Gunakan pula peralatan digital untuk memahami tren penjualan dan pengembangan peluang bisnis, seperti Google Business, Google Analytics, dan Google Trend.

"Selain itu coba optimalkan marketplace.

Karena di situ menyediakan platform belanja yang mudah diakses oleh pelanggan.

Jangan ragu memasang iklan di marketplace. Pelaku UMKM juga harus gunakan social media sebagai fasilitas marketing yang cepat, canggih, murah dan mudah," ujarnya.

CEO Kobe Global Internasional Medical Equipment Company Dr Tri Utomo Wiganarto MBA, MNLP, menjelaskan sasaran utama dalam transformasi digital ada pada dua sisi di DMS, perusahaan dan customer.

Bagaimana bisnis berjalan efektif dan efisien, dan customer semakin dekat semakin mudah.

Adapun pilar transformasi digital adalah marketing, slass, customer support dan finance.

"Pada transformasi digital divisi marketing memiliki peranan penting dalam melakukan penyebaran informasi, dibagi menjadi 3 funnel, awarness, perception dan action," katanya.

Pada Fase awarness memiliki goal memperkenalkan brand dengan mendatangkan new traffic, meningkatkan pengetahuan sesuai dengan minat.

Matrix dari digital awarness adalah reach, impression, engagement, new follower, profil visit.

Ketua Prodi Magister Manajemen FEB Untan Dr Nur Afifah SE Msi mengatakan sesuai nama kegiatan seminar bisnis seri maka kegiatan ini akan rutin dilaksanakan oleh Prodi Magister Manajemen FEB Untan.

Menariknya peserta tidak hanya terbatas dari Untan saja tapi juga dari Perguruan Tinggi lainnya turut partisipasi seperti dari UI, Semarang dan lainnya.

“Tujuan kami ingin membangun budaya ilmiah, membangun budaya riset bagi mahasiswa kami khususnya dan mahasiswa di Indonesia.

Mahasiswa dituntut melahirkan karya ilmiah yang bisa dimanfaatkan bagi industri dan dunia usaha,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved