Sempat Ditunda Akibat Pandemi, Keraton Ismahayana Landak Kembali Gelar Saprahan Massal
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati mengatakan Saprahan adalah bentuk kebersamaan dan upaya melestarikan adat istiadat yang ada. Pemerintah Kabupaten Land
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Pj. Bupati Landak Samuel bersama Forkopimda Kabupaten Landak hadiri Saprahan dalam rangka kegiatan Tumpang Negeri di Keraton Ismahayana Landak, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar, Kamis 3 November 2022.
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati mengatakan Saprahan adalah bentuk kebersamaan dan upaya melestarikan adat istiadat yang ada. Pemerintah Kabupaten Landak juga mendukung kegiatan tersebut dan diharapkan dapat terus menjaga kekompakan serta kebersamaan masyarakat terutama di lingkungan Keraton Ismahayana Landak.
"Kita bersyukur tahun ini bisa dilaksanakan kembali. Karena saprahan ini terakhir dilaksanakan pada tahun 2018. Kegiatan tumpang negeri ini juga sudah terdaftar sebagai aset budaya tak benda di Kabupaten Landak, " ujarnya.
• Operasi Pasar di Jelimpo, Upaya Pengendalian Inflasi di Landak
Senada, Karolin Margret Natasa, sebagai Putri Permata Jaya Ismahayana menuturkan sejatinya kegiatan itu merupakan agenda tahunan. Namun karena pandemi Covid-19 sempat ditiadakan beberapa tahun.
"Saya yakin melalui kegiatan ini kita bisa bertemu, melepas rindu bersilaturahmi, menjaga kekompakan dan kekeluargaan agar kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Landak," kata Karolin.
Sementara itu, diketahui saprahan massal tersebut dicanangkan juga untuk menjadi saprahan massal terpanjang di Indonesia. Dimana panitia berencana akan mendaftarkan saprahan masal di tahun 2023 agar dapat dicatat di rekor MURI Indonesia. Sedangkan saprahan masal kali ini sebagai tolak ukur rencana tersebut.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News