Doa Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Kita Semua adalah Saksi Kebangkitan Yesus

Lihat bacaan renungan harian Katolik Minggu 6 November 2022 hari Minggu biasa XXXII dengan bacaan injil diambil dari Lukas 20:27-38.

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Lihat bacaan renungan harian Katolik Minggu 6 November 2022 hari Minggu biasa XXXII. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lihat bacaan renungan harian Katolik Minggu 6 November 2022 hari Minggu biasa XXXII.

Lihat bacaan pertama, bacaan kedua, bacaan injil dan Mazmur tanggapan renungan harian Katolik Minggu 6 November 2022.

Lihat bacaan pertama diambil dari 2 Makabe 7:1-2.9-14, bacaan kedua diambil dari 2 Tesalonika 2:16-3:5 dan bacaan injil diambil dari Lukas 20:27-38.

Sementara Mazmur tanggapan 17:1.5-6.8b.15 dan bait pengantar injil: Alleluya.

Renungan Harian Katolik Sabtu 5 November 2022, Mengandalkan Yesus dalam Setiap Langkah Hidup

Lihat bacaan pertama 2 Makabe 7:1-2.9-14

Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal.

Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap.

Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.

Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah yang hendak Baginda ketahui?

Kami lebih senang mati daripada melanggar hukum nenek moyang!”

Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya, berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”

Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan.

Ketika diminta, segera dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.

Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima anggota-anggota ini!

Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan apa-apa!

Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!”

Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa.

Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula.

Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia, dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya.

Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan!”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15

Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.

1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.

2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.

3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Lihat bacaan kedua 2 Tesalonika 2:16-3:5

Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik.

Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita.

Semoga Ia menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik.

Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan.

Sama seperti yang telah terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman.

Tetapi Tuhan adalah setia.

Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu terhadap yang jahat.

Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan.

Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait pengantar injil: Wahyu 1:5a.6b

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

Lihat bacaan injil Lukas 20:27-38

Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.

Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan.

Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan.

Maka jawab Yesus kepada mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Renungan Harian Kristen Minggu 6 November 2022, Teologi Keakraban dengan Tuhan

Lihat renungan harian Katolik

Banyak orang yang memiliki pandangan berbeda tentang kebangkitan.

Kita, orang Katolik, dalam Syahadat Para Rasul terlihat iman kita akan kebangkitan: "Aku akan membangkitkan kebangkitan."

Iman ini berlandaskan pada kebangkitan Yesus sendiri.

Maka, iman kita ada karena ada kebangkitan, dan dengan adanya kebangkitan, kita percaya adanya kehidupan yang kekal.

Karena adanya kehidupan kekal, maka ajaran tentang hidup surgawi semakin relevan dengan iman kita.

Bacaan pertama dari Kitab kedua Makabe, dengan sangat gamblang menceritakan tentang iman akan kebangkitan yang dihayati oleh seorang ibu dan ketujuh anaknya.

Keyakinan akan kebangkitan membuat mereka kuat dan berani menghadapi tantangan, bahkan ketika nyawa mereka dikorbankan; mereka dengan menghadapi menghadapinya.

Paulus dalam bacaan kedua mengingatkan jemaat Tesalonika agar jangan sampai tercemar oleh ajaran sesat.

Paulus meminta mereka memegang teguh kebenaran iman akan Kristus yang bangkit.

Dan dalam injil, Yesus menegaskan kembali tentang situasi surgawi di mana orang mengalami kebangkitan dan hidup dalam kebahagiaan kekal di surga.

Kata-Nya: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sebab mereka tidak dapat mati lagi, mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah telah dibangkitkan" (Luk. 20: 34-36).

Bagaimana dengan kita? Semoga iman kita akan kebangkitan Yesus memotivasi kita untuk menjadi murid-murid yang setia dan berani bersaksi di tengah dunia.

Kita semua adalah saksi kebangkitan.

Ya Allah, jadikanlah kami saksi Yesus yang bangkit dalam hidup sehari-hari. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved