Lokal Populer

Masih Minimnya Kepemilikan Kartu Identitas Anak di Sanggau, Sambas, dan Landak

Kartu Identitas Anak (KIA) lanjutnya, ada dua kategori, pertama 0 sampai 5 tahun dan 5 sampai 17 tahun kurang 1 hari.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Gubernur Sutarmidji menyerahkan KIA kepada perwakilan anak pada Pencanangan Gerakan Orang Tua Peduli Identitas Anak (Gopinda), sekaligus melakukan Penandatangan MoU Kerjasama pemanfataan KIA di Kalbar tahun 2022 bersama sekitar 30 vendor yang ada di Kota Pontianak, Mempawah, Kubu Raya, di Pendopo Gubernur, Selasa 25 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sanggau, Eduardus Evald menyampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak 49.136 anak di Kabupaten Sanggau yang sudah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).

"Jumlah kartu identitas anak sampai dengan 31 Oktober 2022 sebanyak 49.136 atau 36,47 persen," katanya melalui telpon selulernya, Rabu 2 November 2022.

Kartu Identitas Anak (KIA) lanjutnya, ada dua kategori, pertama 0 sampai 5 tahun dan 5 sampai 17 tahun kurang 1 hari.

"Karena kalau umur 17 tahun sudah memiliki KTP-el,"jelasnya.

Pengumuman Penerimaan PPPK Formasi Guru di Sintang, Ada 600 Kuota

Sambas

Kepala SMAN 1 Sambas, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Mulyadi mengatakan pihaknya akan melakukan perekaman e-KTP dan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) untuk siswa di SMAN 1 Sambas.

Kepala SMAN 1 Sambas Mulyadi menjelaskan pihaknya bersama Disdukcapil Sambas menjemput bola ke sekolah untuk perekaman tersebut.

"Alhamdulillah kami pihak sekolah sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sambas untuk menjemput bola ke sekolah kami, dengan mengadakan perekaman data e-KTP di SMAN 1 Sambas," kata Mulyadi.

Perekaman e-KTP dan KIA di SMAN 1 Sambas akan mulai dilaksanakan pekan depan. Dia menjelaskan setiap siswa di bawah 17 tahun akan dibuatkan KIA. Sementara di SMAN 1 Sambas beberapa siswa telah memiliki KTP.

"Iya untuk anak di bawah 17 akan dibuatkan KIA. Insha Allah pelaksanaan akan  dilaksanakan pada minggu depan mudah-mudahan lancar," tuturnya.

Dia menjelaskan, total murid di SMAN 1 Sambas berjumlah 843 siswa. Beberapa siswa telah memiliki KTP serta pihak sekolah akan mendorong siswa yang belum punya KTP untuk segera membuat KTP.

"Ada siswa yang sudah punya KTP dan KIA. Lalu yang belum punya tetap sekolah dorong dan usahakan untuk punya. Tentunya bekerjasama dengan orang tua dan instansi terkait," harapnya.

Landak

Kepala SMAN 1 Ngabang sebut sekitar 70 persen siswanya yang belum memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). Imbau orangtua siswa dukung program pemerintah.

Kepala SMAN 1 Ngabang, Thomas Edison mengaku pihaknya sudah menerima surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat tentang kewajiban siswa memiliki KIA. Dimana Disdik Kalbar akan menunda sementara penyaluran Pembiayaan Beasiswa Pendidikan (PBP) bagi pelajar yang belum memiliki KIA, sampai dengan siswa tersebut, memiliki kartu identitas baik KIA atau KTP.

"Kita sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Ngabang sudah berinisiatif berkoordinasi dengan Disdukcapil tentang bagaimana upaya bersama untuk bisa memperlancar proses pengadaan KIA bagi anak-anak kita yang berusia di bawah 17 tahun" kata Thomas Edison saat ditemui di ruangannya pada Rabu 2 November 2022.

Pihak sekolah sampai saat ini juga masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Dukcapil Kabupaten Landak. Dimana rencananya Disdukcapil Landak akan datang ke sekolah untuk melakukan pendataan siswa.

Thomas menuturkan sejatinya pembuatan KIA adalah kewajiban orang tua siswa. Mengingat program tersebut sudah ada sejak beberapa tahun terakhir dengan berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh pemilik KIA.

"Namun kalau kita menunggu inisiatif orang tua, tentu  akan lama selesai. Makanya kita inisiatif berkoordinasi dengan Disdukcapil, " kata Thomas.

Diperkirakan ada sebanyak 70-80 persen siswa di SMAN 1 Ngabang yang saat ini berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KIA. Data tersebut dihitung dari jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 972 orang, dengan dikurangi 360 orang siswa kelas XII yang sebagian besar sudah memiliki KTP. Sehingga ada sekitar 642 siswa yang belum memiliki KIA.

"Himbauan ke orang tua, karena ini program pemerintah perlu di dukung karena nampaknya juga berhubungan dengan kepentingan lainnya, jadi harus segera mengurus KIA, " pungkas Kepala SMAN 1 Ngabang itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved