Lokal Populer
Warga Kampong Seberang Sintang Tuntut Pemerintah Perbaiki Jalan dan Jembatan di Lima Kelurahan
Aksi damai untuk pembangunan tersebut diwarnai dengan pemblokiran jalan di ujung jembatan Kapuas. Lalu lintas kendaraan sempat terhambat
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ratusan warga dari lima kelurahan di Kecamatan Sintang, menggelar aksi damai di ujung jembatan Kapuas Sintang hari ini Jumat 28 Oktober 2022. Aksi Solidaritas warga kampong seberang ini menuntut pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan dan jembatan di lima kelurahan.
Aksi damai untuk pembangunan tersebut diwarnai dengan pemblokiran jalan di ujung jembatan Kapuas. Lalu lintas kendaraan sempat terhambat. Baik dari arah Binjai-Sintang maupun sebaliknya.
Warga menumpahkan aspirasi dan tuntutan langsung kepada Wakil Bupati Sintang, Melkianus. Ada dua tuntutan masyarakat lima kelurahan. Pemerintah diberikan waktu 7 hari untuk segera memenuhi tuntutan warga.
“Ini sintang kota, kenapa terjadi pembiaran. Kita sudah tunggu sampai Bupati Jarot hampir habis dua periode. Kami masyarakat kampong seberang muai asat menuntut keadilan,” ujar Tabrani dalam orasinya.
• Tim SAR Terus Menyisir Sungai Kapuas Cari Santri Hilang
Tabrani mengaku sedih karena ruas jalan mekar jaya atau Sintang-Simba rusak. Kala dilanda banjir, lumpuh total tidak bisa dilalui kendaraan.
“Gara-gara banjir uang yang dikelurkan mau tak mau 6 kali lipat, sementara kami ekonomi ke bawah. Kami tidak menutut lebih, kami tidak meminta anda (pejabat) datang menghadiri undangan nikah, kami tidak minta amplop. Kami hanya minta perbaiki jalan dan jembatan,” jelasnya.
Koordinator Aksi Solidaritas Warga Kampong Seberang, Saslirais menegaskan jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan warga, akses jalan tidak akan dibuka.
“Kami tidak akan membuka jalan apabila tuntutan tidak dipenuhi. Fakta di lapangan jalan dan jembatan rusak di lima kelurahan. Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat ke pusat kota kabupaten, untuk para pencari kerja, anak sekolah dan belanja. Jalan dan jembatan rusak sudah banyak memakan korban. Tapi belum ada korban jiwa,” kata Saslirais.
Ada dua poin tuntutan warga lima kelurahan yang disampaikan kepada pemerintah. Warga memberikan waktu 7 kali 24 jam bagi pemerintah untuk segera memenuhi tuntutan warga.
“Tuntutan jangka pendek, kami solid menunntut 7 kali 24 jam mendesak pemerintah segera melakakn perbaikan ruas jalan dari ujung jembatan dan Kapuas sampai sungai dangku. Segera laksanakan perbaikan jembatan sungai pemunoh di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir. Segera laksanakn pengaspalan jalan dari Kapuas sampai ke keraton sintang. Segera tinggikan jalan dari puskesmas dara juanti sampai SMPN 4 sintang supaya bebas banjir,” tegas Saslirais.
Tuntutan jangka panjang, warga mendesak supaya pemerintah segera melakuan peninggian badan jalan dari jembatan Kapuas sampai-samba sepanjang kurang klebih 33 km supaya bebas dari banjir.
Menanggapi tuntutan warga, Wakil Bupati Sintang Melkianus mengaku akan menampung semua aspirasi masyarakat. Hanya saja, pemerintah tidak bisa langsung menindaklanjuti tuntutan tersebut.
“Kami ikut merasakan apa yang warga dirasakan. Tapi kami tidak bisa langsung mengerjakan apa yang menjadi tuntutan warga. Yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah yang akan kami tindaklanjuti segera. Tetapi yang menjadi kewenangan provinsi tentu akan kami koordinasikan kepada pihak provinsi. Dari sini (ruas jalan Sintang-ketungau hilir) ruas jalan kewenangan provinsi. (dari ujung jembatan Kapuas sampai ke keratin) bagian dari kabupaten. Kami akan tampung aspirasi bapak ibu semua,” ujar Melki.
Jawaban Melkianus tak memuaskan. Warga tetap meminta pemerintah segera memenuhi tuntutan. Setelah tak ada kesepakatan, Melkianus yang didampingi Wakil Ketua DPRD Sintang, Heri Jambri dan Kepala Dinas PU Murjani kembali ke kantor bupati untuk rapat membahas tuntutan warga. Sementara ratusan warga masih tetap bertahan hingga menungg jawaban dari pemerintah.
Buka Blokir Jalan
Setelah melalui diskusi panjang, ratusan warga kampong seberang akhirnya sepakat membuka Blokir Jalan setelah menyetujui jawaban pemerintah terhadap tuntutan warga yang meminta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
Meski menerima jawaban pemerintah, warga lima kelurahan di Kecamatan Sintang ini meminta pemerintah segera mendatangkan alat berat sebagai jaminan.
"Kami minta alat berat datang secepatnya. Kami juga mau kejelasan perusahaan mana yang ikut membantu pekerjaan jalan. Jawaban bapak kami terima, cuma alatnya harus ada," kata Koordinator Aksi Solidaritas Warga Kampong Seberang, Saslirais saat beraudiensi dengan Wakil Bupati Sintang, Melkianus di Aula Masjid Miftahul Jannah, Jumat 28 Oktober 2022.
Ada dua poin tuntutan warga lima kelurahan yang disampaikan kepada pemerintah. Warga memberikan waktu 7 kali 24 jam bagi pemerintah untuk segera memenuhi tuntutan warga.
Tuntutan jangka pendek, warga mendesak pemerintah segera melakakn perbaikan ruas jalan dari ujung jembatan dan Kapuas sampai sungai dangku. Perbaikan jembatan sungai pemunoh di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, pengaspalan jalan dari ujung jembatan Kapuas sampai ke keraton sintang dan tinggikan jalan dari puskesmas dara juanti sampai SMAN 4 sintang supaya bebas banjir.
Sementara tuntutan jangka panjang, warga mendesak supaya pemerintah segera melakuan peninggian badan jalan dari jembatan Kapuas sampai Simba Raya sepanjang kurang lebih 3 km supaya bebas dari banjir.
Wakil Bupati Sintang, Melkianus menghubungi Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyangkut ruas jalan Sintang-Binjai yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi Kalbar.
"Tuntutan soal jalan statusnya provinsi, saya harus telpon Pak Gubernur, karena pengambil kebijakan dari sana. Gubernur menyampaikan bahwa tahun 2023 itu anggaran 15 miliar sudah ada. Untuk meneruskan ruas jalan tersebut. Hanya tapi kita berbagi, yang ini 10 miliar, 5 miliarnya melanjutkan aspal yang belum terselesaikan di Binjai. Kemudian gubernur juga menyampaikan beliau akan datang, ketemu bapak. Kemudian beliau akan menambah anggaran untuk ruas jalan tersebut," beber Melki.
Terkait dengan penanganan jangka pendek, Melki memastikan akan meminta bantuan pihak perusahaan. Pada Senin nanti pemerintah akan memanggil perusahaan untuk berdiskusi.
"Terkait jangka pendek saya sudah diskusi kalau nunggu anggaran 2023 kan ndak mungkin. Kita sudah diskusi tadi dengan pak bupati kita akan panggil perusahaan untuk mengerjakan dalam waktu dekat, tapi saya sepakat tidak mungkin hari ini dipanggil. Senin akan kita panggil dan alat berat saya minta PU cari alat diletakkan di depan," ujar Melki.
Mengenai jembatan sungai pemunoh, Melki memastikan sudah dianggarkan pembangunan di ABT. Bupati bahkan memerintahkan Kadis Pekerjaan Umum untuk langsung bekerja jika banjir sudah surut.
"Untuk yang lain kami belum bisa mengakomodir semua tetapi, akan kami tindakalanjuti. Mohon supaya dapat menahan diri, beri kami waktu berbuat. Untuk jalan SMAN 4, anggaran tidak ada, tetapi kalau untuk fungsional kita usahakan dari perusahaan," jelas Melki.