Khazanah Islam

Arti dan Penjelasan Taat, Termasuk Kewajiban Ketaatan pada Ulil Amri

Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang be

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Semakin taat seseorang menjalani perintah Allah SWT, hal itu berarti kadar keimananya berada di takaran yang tinggi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bentuk aktualisasi dari penghambaan kepada Allah SWT dapat diukur dengan ketaatan.

Semakin taat seseorang menjalani perintah Allah SWT, hal itu berarti kadar keimananya akan luar biasa.

Lantas apakah yang dimaksud dengan taat?

Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku.

Arti, Waktu dan Hukum Shalat Witir, Ibadah yang Langsung Disaksikan para Malaikat

Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal.

Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah kepadaNya maupun aturan yang berhubungan dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.

Di dalam Alquran Allah SWT berfirman dalam Surat An Nisa ayat 59 berbunyi

يَ أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُو ا أَطِيعُوا ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا ٱلرَّسُولَ وَأُو لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَ زَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ذَ لِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

yā ayyuhallażīna āmanū a ī’ullāha wa a ī’ur-ras la wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza’tum fī syai`in fa rudd hu ilallāhi war-ras li ing kuntum tu`min na billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa a sanu ta`wīlā

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dari ayat di atas, maka bisa kita simpulkan kepada siapa saja kita harus taat, yaitu :

a. Kepada Allah SWT

Sebagai seorang muslim, taat kepada Allah adalah yang paling pertama dan utama.

Sebagaimana ayat  kalimat perintah untuk taat yang pertama adalah kepada Allah SWT Ketaatan kepada Allah ini sifatnya mutlak,tanpa ada keraguan,dan tidak ada tawar menawar dalam segala aspek kehidupan.

b. Kepada rasul-Nya, Muhammad SAW

Ketaatan yang kedua adalah ketaatan kepada nabi Muhammad SAW Ketaatan inipun mutlak, sebagaimana ketaatan kepada Allah SWT ini berarti, taat kepada rosul berarti taat kepada Allah.

Demikian juga sebaliknya,tidak taat kepada rosul, berarti tidak taat kepada Allah.

Karena ayat di atas jelas bahwa perintah kepada rosul adalah wajib.

Hal ini terbukti dari redaksi ayat yang mengulang kata ”taatilah” pada perintah taat yang kedua.

c. Kepada ulil amri / pemerintah

Ketaatan yang ketiga adalah perintah taat kepada pemimpin.

Hanya saja ketaatan kepada pemimpin ini tidaklah mutlak, tetapi mempunyai syarat yaitu selama pemimpin tersebut berpegang kepada kitab Allah dan rasul-Nya.

Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, pada kata “Ulil Amri” dalam ayat di atas tidak didahului kata“taatilah”.

Itu menunjukkan bahwa ketaatan kepada Ulil Amri tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.

Oleh karena itu, apabila perintah Ulil Amri itu bertentangan dengan perintah Allah dan rasul-Nya, maka kita tidak dibenarkan untuk mentaatinya. (*)

.

.

.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Madrasah Tsanwiyah MTs/SMP Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved