Kunker ke Sanggau, Nadiem Makarim Apresiasi Forum Indonesia Menulis di Kalimantan Barat
Melalui Forum Indonesia Menulis ini, Menteri Nadiem memandang kebijakan Merdeka Belajar merupakan bukti bahwa gotong royong bisa dilakukan di daerah-d
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Faiz Iqbal Maulid
“Saya melihat beberapa sekolah dengan pendanaan seadanya mereka membagi dana tersebut untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca. Mereka membangun pojok-pojok baca yang dapat mereka gunakan untuk menarik minat siswa membaca. Dampak ini sangat positif dan luar biasa,” jelasnya.
Kesan baik terhadap POP ini juga disampaikan oleh Kepala SDN 22 Penyeladi, Titis Kartikawati yang mengungkapkan awal mula ia rajin menulis.
“Pertama kami dipaksa untuk menulis bersama guru dan murid-murid untuk membuat satu buku apa saja. Isinya sederhana. Tapi karena kami dibiasakan untuk menulis ketika ada ide, Alhamdulillah kini sudah tercipta tiga buku antalogi di sekolah,”katanya.
Dengan adanya POP dari Forum Indonesia Menulis, Titis pun mengungkapkan menjadi semangat untuk mengajar, karena peserta didik yang pada awalnya merasa kesulitan dalam belajar karena jenuh, setelah menggunakan tutor yang ditulis oleh para guru, peserta didik menjadi semangat memperhatikan apa yang diajarkan.
Di samping itu, kehadiran pojok-pojok baca di sekolah yang menghiasi kelas-kelas untuk memberi semangat para siswa untuk datang ke sekolah dan berkegiatan literasi. Perubahan tersebut tampak dari perubahan kebiasaan murid yang sebelumnya banyak bermain ketika datang ke sekolah menjadi terbiasa untuk membaca.
“Setelah ada pojok-pojok baca yang dibuat di kelas-kelas, mereka termotivasi untuk membaca, meskipun daerah kami terbatas untuk buku bacaan. Tapi kami membuat bacaan-bacaan lain yang membuat mereka tertarik untuk meluangkan waktu dan membiasakan diri untuk membaca,” terangnya.
Satu diantara peserta didik Titis saat duduk di bangku SD, Nadia Safwa, yang kini duduk di bangku Kelas IX SMP 02 Sanggau telah mendapatkan penghargaan pada Festival Literasi Nasional di Solo pada 2020. Nadia pun menceritakan awal mula hobi menjadi penulis.
“Awalnya saya terinspirasi dari Ibu Titis untuk menulis, kemudian saya mencoba-coba untuk menulis. Walaupun katanya masih banyak yang tidak baku, tapi saya usahakan untuk menulis. Sejak saat itu, saya jadi lebih sering nulis hingga jadi sebuah buku,” ujar siswa yang dipanggil Nisa itu.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News