Khazanah Islam

Arti Penting Mempelajari dan Memperkukuh Aqidah Islam

Mengetahui dasar ketuhanan manusia yang telah memberikan kesaksian sejak lahir bahwa Allah SWT sebagai Tuhannya.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Baiknya kualitas Aqidah akan memberikan kekuatan untuk mempertebal keimanan kepada Allah SWT. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aqidah Islam sangat penting dipelajari dan dipahami bagi setiap muslim.

Baiknya kualitas Aqidah akan memberikan kekuatan untuk mempertebal keimanan kepada Allah SWT.

Semakin kuatnya Iman akan membuat setiap Muslim akan istiqomah menjalani ibadah dan mengamalkan Islam.

Ada beberapa tujuan dari mempelajari Aqidah dengan benar.

Arti Islam, Iman dan Ihsan Serta Penjelasan Singkat

Memperkuat Dasar Ketuhanan

Mengetahui dasar ketuhanan manusia yang telah memberikan kesaksian sejak lahir bahwa Allah SWT sebagai Tuhannya.

Sehingga diperlukan untuk meningkatkan keimanan melalui amal kebaikan agar senantiasa mendapatkan ridha Allah SWT serta diberikan keselamatan di dunia dan akhirat.

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِى ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُوا يَوْمَ ٱلْقِيَ مَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَ ذَا غَ فِلِينَ

wa iż akhaża rabbuka mim banī ādama min uh rihim żurriyyatahum wa asy-hadahum ‘alā anfusihim, a lastu birabbikum, qāl balā syahidnā, an taq l yaumal-qiyāmati innā kunnā ‘an hāżā gāfilīn

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

Terhindar dari Kemusyrikan

Di antara tujuan seseorang mempelajari aqidah yang benar adalah agar tidak terjadi
penyimpangan dan tersesat dari jalan yang telah Allah tentukan.

Untuk mencegah manusia dari kesyirikan perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kemungkinan manusia terperosok ke dalam kesyirikan selalu terbuka, baik syirik jaly (terang-terangan) berupa perbuatan, maupun syirik khafy (tersembunyi) di dalam hati.

Dengan mempelajari akidah Islam, manusia akan terpelihara dari perbuatan syirik.
Karena inilah jalan lurus yang ditetapkan Allah untuk diikuti hamba-hamba-Nya. Allah berfirman :

وَأَنَّ هَ ذَا صِرَ طِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَ لِكُمْ وَصَّى كُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

wa anna hāżā irā ī mustaqīman fattabi’ h, wa lā tattabi’us-subula fa tafarraqa bikum ‘an sabīlih, żālikum wa ākum bihī la’allakum tattaq n

dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

Melindungi dari Pikiran yang Menyesatkan

Sebagai upaya menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.

Pendapat-pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan pada akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri oleh karena itu akal fikiran perlu dibimbing oleh akidah Islam agar manusia terhindar dari kehidupan yang sesat.

Memupuk Dasar Ketuhanan

Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir.

Secara fitrah manusia adalah makhluk yang berketuhanan.

Sejak dilahirkan manusia cenderung mengakui adanya Tuhan.

Dengan naluri berketuhanan, manusia berusaha untuk mencari Tuhannya.

Kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengenal Tuhan.

Dengan akidah Islam, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar.

Terhindar dari Pikiran yang Menyesatkan

Menghindarkan diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.

Pendapat-pendapat atau faham-faham yang semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh akidah Islam agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.

.

.

.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Madrasah Tsanawiyah Mts/SMP Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved