Gado-gado Pakde, Kuliner Tradisional yang Tak Lekang Oleh Waktu

Satu diantara banyaknya gado-gado yang cukup familiar adalah gado-gado pakde, yang dijajakan di trotoar Jalan Teuku Umar Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK/MUHAMMAD LUTHFI
Gado-gado Pak De yang berlokasi di Jalan Teuku Umar Kota Pontianak, Sabtu, 22 Oktober 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berbagai jenis makanan tersaji di Kota Pontianak. Dari makanan berat hingga makanan ringan pun hadir untuk memanjakan lidah masyarakat Kota Pontianak.

Salah satunya adalah kuliner legendaris yang sudah ada puluhan tahun, yaitu, gado-gado. Makanan yang menggunakan kacang tanah yang digoreng sebagai bumbu ini sangat diminati dan sangat cocok pada lidah masyarakat Indonesia.

Menggunakan ketupat, mie, serta sayur-sayuran, membuat cita rasa gado-gado menjadi unik dan gurih. Pada umumnya, kuliner yang satu ini hampir sama dengan pecal atau lotek, hanya saja ada beberapa komponen dari bumbu yang sedikit berbeda dalam proses pembuatannya.

Satu diantara banyaknya gado-gado yang cukup familiar adalah gado-gado pakde, yang dijajakan di trotoar Jalan Teuku Umar Pontianak.

Bahkan, pelanggan dari kuliner yang berbahan dasar sayur-sayuran tersebut datang dari berbagai kalangan usia.

Dari segi rasa, gado-gado milik pak Muji yang karib disapa pakde ini memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari sayur yang digunakan merupakan sayur segar, hingga penggunaan toping lain, seperti tahu dan mie telur yang sangat menggugah selera.

Ikuti Intruksi Kapolri, Satlantas Polresta Pontianak Fokus Beri Teguran, Tidak Tilang

Kenikmatan kuliner tersebut terasa komplit apabila ditambah suasana tempat makan yang penuh dengan hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang. Kendati demikian, pakde membatasi kursi untuk mereka yang ingin makan ditempat.

Muji menjelaskan, dirinya sudah berjualan sudah puluhan tahun di Kota Pontianak. Sebelum Pandemi Covid-19 menyerang, dirinya berjualan di komplek Pontianak Mall. Setelahnya dirinya berjualan di Pinggir Jalan Teuku Umar.

Ia mengatakan jika dia berjualan dari pukul 10:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB. Paling ramai pengunjung pada saat jam istirahat makan siang.

Selain menjual gado-gado, pakde Muji juga berjualan rujak buah. Sementara untuk harga satu porsi rujak dipatok sama dengan gado-gado, yaitu seharga 12 ribu rupiah.

“Saat ini berjualan mulai kembali normal setelah Pandemi. Sekitar 80 persen sudah kembali, namun belum seperti sebelum pandemi,” tutupnya, Sabtu, 22 Oktober 2022. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved