Khazanah Islam
Doa Puasa Qadha Ramadhan Arab Latin Lengkap Artinya, Bolehkan Dikerjakan Tak Berurutan ?
Mengerjakan puasa Qadha sendiri merupakan hal yang wajib bagi seseorang yang selama pada bulan Ramadhan sebelumnya, terdapt beberapa hari yang terlewa
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mari tunaikan Puasa Qadha Ramadhan bagi Anda yang masih belum tuntas .
Mengerjakan puasa Qadha sendiri merupakan hal yang wajib bagi seseorang yang selama pada bulan Ramadhan sebelumnya, terdapt beberapa hari yang terlewat dan tak puasa .
Puasa Ramadhan sendiri diperbolehkan untuk ditunda atau di Qadha bagi orang-orang dengan kriteria berikut:
1. Orang yang sakit
• Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Kamis Ini , Kapan Batas Akhir ?
2. Sedang dalam kondisi safar atau bepergian
3. Wanita Haid atau Nifas (baru saja melahirkan)
• Niat Berpuasa Sunnah Tengah Bulan Hijriah yang Punya Keutamaan Setara Puasa Setahun
4. Wanita Hamil atau menyusui .
Namun harus diganti di hari lain sebagaimana dalil di Alquran berikut ini :
“Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185),"
Lantas bagaimana bacaan Doa Puasa Qadha Ramadhan?
Berikut selengkapnya
Bacaan Doa Puasa Qadha Ramadhan yakni sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
"Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ,"
• Niat Puasa Sunnah Hari Kamis untuk Sahur Lengkap Doa Berbuka
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Lafaz ini dianjurkan dibaca saat santap sahur
Termasuk pada Kamis 20 Oktober 2022 nanti.
# Bolehkah Tak Berutan Puasa Qadha Ramadhan
Terkait apakah boleh Puasa Qadha Ramadhan dikerjakan secara berurutan atau tidak berutan, ada pendapat menarik dari Hadist Rasulullah SAW Berikut:
• BACAAN Doa Buka Puasa Sunnah Bulan Rabiul Awal atau Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Qadha puasa Ramadhan itu, apabila ia berkehendak, maka ia boleh melakukan (puasa qadha) secara terpisah dan apabila ia tidak berkehendak, maka ia boleh melakukan (puasa qadha) secara berurutan.’ (HR. Daruquthni dari Ibnu Umar).
Dengan demikian, boleh saja jika Anda hendak menunaikan puasa Qadha berurutan maupun tak berurutan.
Semoga ulasan Khazanah Islam Tribun Pontianak satu ini bermanfaat ya Sobat sekalian. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News