Ratusan Siswa SD di Sambas Ikuti Hari Cuci Tangan Sedunia
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sambas Satono, Ketua TP-PKK Kabupaten Sambas Yunisa, Kepala Dinas Kesehatan Sambas serta jajaran Forkopimda Sambas.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ratusan siswa SDS Islam Terpadu Sulthoniyah Kabupaten Sambas memperingati hari cuci tangan pakai sabun sedunia di Halaman TK Sulthoniyah, Selasa 18 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Sambas Satono, Ketua TP-PKK Kabupaten Sambas Yunisa, Kepala Dinas Kesehatan Sambas serta jajaran Forkopimda Sambas. Diketahui bahwa hari cuci tangan pakai sabun sedunia diperingati setiap 15 Oktober.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sambas Uray Hendy Wijaya mengatakan hari mencuci tangan pakai sabun dicanangkan oleh PBB setiap 15 Oktober.
"Hari mencuci tangan pakai sabun, ini dicanangkan PBB setiap 15 Oktober, kampanye global ini penting karena telah terbukti dalam riset-riset bahwa mengungkapkan mencuci tangan ada 6 langkah dengan air mengalir selama 20 detik," ucapnya.
• Dorong Percepatan Penyelenggaraan Pemerintahan Dua Desa Baru di Sambas
Dia menjelaskan dalam riset itu, mikroorganisme dan virus-virus bisa mati atau lepas dari tangan saat mencuci tangan dengan air mengalir selama minimal 20 detik.
"Penjelasan ilmiah, bahwa sabun dapat menghancurkan lemak, virus dan bakteri karena virus lapisan luarnya adalah lemak ketika dicuci pakai sabun bakteri akan hancur dan sisa bakteri akan keluar melalui air mengalir," jelasnya.
Dia menerangkan, mencuci tangan menggunakan sabun dapat dipastikan dapat mencegah penularan penyakit, apalagi pandemi covid-19. Ketika mencuci tangan dengan sabun maka akan hancur bakteri tersebut.
"Bakteri penyebab flu dan diare apabila kita cuci tangan maka akan juga hancur. PBB mencanangkan kampanye ini, dengan membiasakan cuci tangan dengan air mengalir," katanya.
• Potensi Keindahan Alam Tersembunyi di Kabupaten Sambas
Kalau tidak ada sabun boleh menggunakan handsanitizer atau disinfektan namun lebih memperhatikan intensitasnya. Maka, lanjut dia, sebaiknya dengan sabun. Sabun membersihkan kotoran tangan dari debu dan tanah sebab unsur virus ini adalah lemak.
"Cuci tangan yang benar, 6 langkah, mulai dari tangan, punggung tangan dan kuku. Ini akan dipraktekkan oleh anak anak nanti. Lama waktunya adalah 20 detik. Mari kita gencarkan cuci tangan menjadi kebiasaan. Wajib mencuci tangan saat habis buang air, makan, maupun bermain," tuturnya.
Sebab kata dia, bakteri bisa bertelur di kuku maka ketika bermain harus sering mencuci tangan. Selain itu anak-anak juga harus memperhatikan kebersihan kuku.
"Anak-anak usia sekolah juga rentan tertular maka mari gencarkan kepada anak-anak kita dalam gerakan ini. Mudahan kampanye ini tidak berhenti di sini namun bisa berlanjut di seluruh lapisan masyarakat," harapnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News