Timnas
Pakar Sepak Bola Vietnam Kritik Keras Ancaman Mundur Shin Tae-yong dari Pelatih Timnas Indonesia
Belakangan ini muncul beberapa stagmenr dari pakar sepak bola Vietnam yang sering mengomentari situasi sepak bola di Indonesia.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Belakangan ini muncul beberapa stagmenr dari pakar sepak bola Vietnam yang sering mengomentari situasi sepak bola di Indonesia.
Salah satunya adalah mengenai pro dan kontra anacaman mundur pelatih Timnas Indonesia.
Hal ini lantaran beberapa waktu yang lalu Shin Tae-yong sempat mengeluarkan beberapa pernyataan mengenai pasca kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Pernyataan tersebut dianggap kontroversi lantaran memberikikan ancaman akan mengundurkan diri.
• PSSI Kantongi Beberapa Nama Baru Pemain Keturunan Belanda Siap Bela Timnas Indonesia
Shin Tae-yong mengeluarkan pernyataan apabila Ketua Umum PSSI mengundurkan diri, ia pun siap mundur.
Sebab pernyataan pelatih berusia 52 tahun itu dinilai tidak tepat karena Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dituntut pecinta sepak bola untuk bertanggung jawab.
Selaku pakar sepak bola Vietnam Vu Manh Hai menilai pernyataan Shin Tae-yong itu terlalu emosional karena ia dekat dengan Ketum PSSI.
Sebagai seorang profesional seharusnya pelatih asal Negeri Gingseng tersebut tak menunjukkan sikap seperti itu.
“Baru-baru ini di Indonesia terjadi bencana besar yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Ketua PSSI mungkin harus mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab. Ini bisa dimaklumi karena kejadiannya terlalu besar,” kata Vu Manh Hai sebagaimana dilansir dari salah satu media Vietnam Soha.vn, Minggu 16 Oktober 2022.
“PSSI lah yang membawa Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI memiliki hubungan dekat satu sama lain. Ketika Ketua diminta mengundurkan diri, Shin mengeluarkan pernyataan membela dengan segala cara dari sisi kiri atau kanan,” ucapnya.
• Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott Curi Perhatian Di Liga Inggris Bersama Gillingham FC
Bahkan pakar sepak bola Vietnam ini juga mengungkit bagaimana sikap yang ditunjukkan Ketum PSSI dan Shin Tae-yong belakangan ini.
Kedekatan kedua orang ini dinilai tak wajar bahkan saat Shin Tae-yong menyatakan Vtimnas U-19 Vietnam dan Thailand bergandengan tangan di Piala AFF U-19 2022 lalu
Ketum PSSI juga membela pernyataan Shin Tae-yong dan kali ini sebaliknya.
Vu Manh Hai menilai sikap yang ditunjukkan Shin tae-yong ini tidak baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia.
Namun, Vu Minh Hai menilai bahwa pecinta sepak bola Indonesia sangat kritis karena mengetahui perbedaan yang benar dan salah.
• PROFIL Ahmad Rusadi Pemain Timnas Kelahiran Samarinda Harga Pasaran Rp1,3 Miliar & Umur Sekarang
Bahkan setelah pernyataan Shin Tae-yong itu, namanya sempat tranding topik dengan hastag STYOut.
“Shin Tae-yong terlalu emoasional. Sebelumnya meski memiliki keahlian yang baik, ia juga menuding timnas U-19 Vietnam dan Thailand ‘bergandengan tangan’ di Piala AFF 2022 lalu. Saat itu Ketum PSSI juga membela pandangan Shin, menciptakan kebisingan di kemudian hari. Sebagai seorang profeional itu tidak jujur,” kata Vu Minh.
”Hubungan antara Shin dan Ketum PSSI sangat dekat. Itu sama sekali tidak baik untuk sepak bola Indonesia. Tidak peduli seberapa berjasanya dia, sulit bagi penggemar Indonesia untuk setuju dengannya jika ia terus melakukan hal-hal yang tidak benar. Penggemar Indonesia juga wapada mengetahui perbedaan antara benar dan salah.”
Namun, Vu Minh Hai tak bisa memungkiri bahwa pelatih asal Korea Selatan itu memang pelatih yang bagus.
Pakar sepak bola Vietnam itu bahkan menegaskan sepak bola Indonesia bisa saja menurun apabila Shin Tae-yong meninggalkan timnas Indonesia.
Hal ini tak lepas dari kepemimpinan Shin Tae-yong yang lebih memilih untuk melatih tim dari berbagai level usia hingga senior.
Baca juga: Kabar Skuat Timnas Indonesia Jelang TC ke Turki dan Spanyol, Anak Asuh Shin Tae-yong Belum Lengkap
Seperti diketahui, Shin Tae-yong melatih skuad Garuda dari kelompok usia hingga senior dan ia menunjukkan perkembangan luar biasa.
Bahkan timnas U-20 Indonesia dan timnas senior sama-sama berhasil lolos ke Piala Asia 2023.
Menurutnya timnas Indonesia bisa kembali terpuruk karena saat ini baik dari junior hingga senior telah mengikuti filosofi sepak bola Shin Tae-yong.
Dengan melekatnya filosofi tersebut akan membuat Indonesia kelimpungan apabila tiba-tiba Shin Tae-yong mundur dari posisi pelatih timnas.
“Pelatih Shin Tae-yong telah memimpin banyak generasi tim Indonesia selama ini dan telah berkembang. Itu juga telah diakui. Tetapi orang-orang profesional, apabila dengan sengaja melakukan hal-hal yang salah akan menyebabkan kerugian bagi orang-orang,” ucap Vu Minh.
“Jika Shin pensiun, saya pikir sepak bola Indonesia akan terpuruk. Karena sepak bola Indonesia sangat mengikuti filosofi pelatih Shin Tae-yong. Tapi itu juga kemungkinan.”
Meski Vu Minh mengaku tak menutup kemungkinan timnas Indonesia juga bisa bangkit.
Tim Merah Putih bisa bangkit apabila mendapatkan pelatih yang lebih baik dan ahli dari Shin Tae-yong.
Walaupun akan membutuhkan waktu lagi, namun apabila memiliki pelatih yang tak memihak ke kanan atau kiri dinilai perkembangan sepak bola Indonesia akan lebih bagus.
“Dalam sepak bola, selain faktor pelatih, juga sangat berganting pada pemain. Meski sepak bola Indonesia sedikit menurun setelah masa Shin, tapi akan lebih baik untuk menemukan orang lain yang baik dalam keahlian dan gaya. Jika ada pelatih yang layak, jujur, dan tidak memihak itu bagus,” lanjut Vu Minh.
• Profil dan Biodata Lengkap Dony Tri Pamungkas Pemain Persija Dipercaya Shin Tae-yong Masuk Timnas
Secara pribadi Vu Manh Hai mengaku bahwa ia memuji keahlihan Shin Tae-yong.
Namun, ia tak bisa menutup diri bahwa ia juga kurang senang dengan apa yang ditunjukkan Shin Tae-yong saat ini.
Menurutnya gayanya yang terlalu keras kepala tak cocok dengan sepak bola Asia Tenggara.
Sehingga Vu Manh Hai menilai apabila Shin Tae-yong mengubah sedikit sifatnya itu akan membuatnya lebih diterima.
Sebab sebagai pelatih profesional menunjukkan sikap objektif akan lebih baik dan pastinya bisa diterima oleh banyak pihak nantinya.
“Shin adalah orang yang berbakat, tetapi dengan apa yang dia ciptakan saya pikir orang tidak menyukainya. Dia terlalu keras kepala,” tuturnya.
“Saya tetap harus mengatakan dia adalah pelatih yang baik dengan kepribadian memimpin Indonesia menuju kesuksesan. Jika dia mengubah kepribadiannya menjadi lebih objektif, itu akan sangat diterima di Asia Tenggara.” (*)