Warga Terdampak Banjir di Sintang Mulai Terserang Penyakit, Paling Banyak Hipertensi
Beberapa warga terdampak banjir di Sintang, mulai terserang penyakit. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat, ada enam jenis penyakit yang di
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bencana alam banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah lebih dari sepekan. Meski ada penyusutan tinggi muka air, potensi banjir susulan masih bisa terjadi. Apalagi, BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga sepekan kedepan.
Beberapa warga terdampak banjir di Sintang, mulai terserang penyakit. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat, ada enam jenis penyakit yang diderita warga selama banjir. Yang paling banyak, hipertensi. Jumlahnya mencapai 1.124 orang.
Selain tekanan darah tinggi, ada 300 orang yang terserang penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data ini dirangkum Dinas Kesehatan selama memberikan pelayanan keliling terhadap warga terdampak banjir.
“Sampai sabtu kemarin, tim kami menemukan 10 penyakit yang paling banyak dialami oleh warga yang terdampak banjir adalah Hipertensi 1. 124 orang, ISPA 300 orang, penyakit kulit 114 orang, athralgia 79 orang, remathoid 65 orang, dan alergi sebanyak 36 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh.
• Sempat Kekurangan, Logistik Dapur Umum Kodim Sintang Dipastikan Aman untuk Sepekan Kedepan
Selama banjir melanda Kabupaten Sintang, jajaran Dinas Kesehatan terus bekerja memberikan pelayanan kesehatan warga yang terdampak banjir, meski ada fasilitas kesehatan ada yang terendam. Layanan dilakukuan dengan cara jemput bola. Petugas menyusuri sungai menjangkau warga yang masih bertahan di rumah hinga mendirikan posko pengobatan gratis.
“Tim kami yang ada di 6 puskesmas setiap hari terus bergerak ke lokasi rumah warga yang terdampak banjir dan lokasi pengungsian,” jelasnya.
Selama banjir, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang sudah melayani 1.024 jiwa. Rinciannya, untuk warga yang terdampak banjir itu 235 ibu hamil, bayi ada 344, anak-anak ada 1. 631 dan lansia ada 1. 554.
“Sedangkan yang sudah mengungsi, yang kami berikan pelayanan kesehatan adalah 70 ibu hamil, bayi 104, anak-anak 497 dan lansia 501,” beber Sinto.