Khazanah Islam

Niat Berpuasa Sunnah Tengah Bulan Hijriah yang Punya Keutamaan Setara Puasa Setahun

Bagi umat islam perintah ada kewajiban untuk menjalankan puasa, yakni berpuasa pada siang hari Ramadhan.

Editor: Hamdan Darsani
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Jika dilihat dari perspektif lebih luas, Berpuasa sebenarnya juga dijalankan oleh umat diluar Islam. Namun dengan tata cara dan tujuan yang berbeda. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kebiasaan berpuasa menurut para ulama memiliki banyak keutamaan.

Jika dilihat dari perspektif lebih luas, Berpuasa sebenarnya juga dijalankan oleh umat diluar Islam.

Namun dengan tata cara dan tujuan yang berbeda.

Bagi umat islam perintah ada kewajiban untuk menjalankan puasa, yakni berpuasa pada siang hari Ramadhan.

Keutaman Shalat Sunnah Dhuha yang Bisa Pengaruhi Kecerdasan Emosional

Selain ibadah puasa wajib, ada banyak juga perintah Puasa sunah lain yang bisa dilakukan oleh kaum muslim selain dalam bulan tersebut.

Jika banyak yang mengetahui puasa Senin Kamis, ternyata ada pula Puasa sunah lain yang memiliki keutamaan yang tak kalah luar biasa, yakni puasa Ayyamul Bidh.

Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan pada pertengahan bulan. Namun, waktunya berdasarkan kalender Islam atau qomariah dan tidak bisa ditentukan menggunakan kalender yang biasa ditemukan atau kalender masehi.

Waktu pastinya dalam pelaksanaannya adalah bisa dilakukan pada setiap tanggal 13-15 dalam setiap bulan hijriah, kecuali bila bertepatan dengan hari tasyrik atau hari yang terlarang untuk berpuasa maka puasa tersebut tidak boleh dilakukan.

Hal ini sesuai dengan keterangan dalam sebuah hadis dari Ibnu ‘Abbas RA mengatakan bahwa: “Rasulullah SAW biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR An-Nasai).

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Niat Qadha Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Niat Puasa Sunnah Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Yaumal Istnaini Sunnatal Lillahi Ta'ala.

Artinya : Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.

Niat Puasa Sunnah Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillahi Ta'ala

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.

Doa Buka Puasa

Doa buka Puasa ini berlaku untuk semua jenis Puasa Sunnah maupun Puasa Qadha (wajib).

# اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

“Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin”.

Artinya:

“Ya Allah, untuk-Mu atau karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”.

Meskipun ini adalah doa yang umum dibaca. Tetapi, doa ini nyatanya bukan diambil dari hadist Nabi SAW. Ini adalah doa yang dirumuskan oleh para ulama.

# اَللّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، اَللَّهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا، اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ

“Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul ‘Alim”.

Artinya: “Ya Allah , untuk-Mu atau karena-Mu kami berpuasa, atas rezeki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR.Ibnu Sunni dan lainnya).

# اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

“Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syain an taghfirolii”.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”

# ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

“Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah”.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta’ala.” (HR.Abu Dawud, Daruquthni, Hakim, dan Nasa’i).

Doa berbuka puasa versinya memang ada beberapa. Tapi sebaiknya, cari versi yang shahih yaa. Selamat berbuka puasa.

Dan jangan lupa, berbuka puasa mengawalinya dengan yang manis misalnya kurma sesuai sunah nabi. Qiya Ameena. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved