Kantongi Ijazah Asli, Jejak dan Riwayat Pendidikan Jokowi Mulai SD Hingga Kuliah di UGM
Reaksi atas kecurigaan itu berawal saat Penulis Buku Jokowi Undercover yang Bambang melayangkan gugatan ijazah palsu Presiden Jokowi di Pengadilan Neg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar tentang orisinalitas Ijazah Presiden Jokowi beberapa waktu terakhir cukup ramai dibicarakan.
Ada pihak yang menduga bahwa bahwa Ijazah SD, SMP, SMA miliki Presiden Jokowi yang digunakan saat Pilpres palsu.
Reaksi atas kecurigaan itu berawal saat Penulis Buku Jokowi Undercover yang Bambang melayangkan gugatan ijazah palsu Presiden Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin 3 Oktober 2022.
Gugatan tersebut resmi didaftarakan dengan nomor perkara:592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst, dan klasifikasi perkaranya adalah perbuatan melawan hukum.
• Posisi Nomor Ijazah SMA / SMK dan MA dan Kode Ijazah SD-SMA Semua Wilayah di Indonesia
Dalam petitumnya, Bambang ingin agar PN Jakarta Pusat menyatakan Presiden Jokowi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH).
Yakni berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah (bukti kelulusan) SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.
Tak hanya itu, Bambang juga meminta PN Jakarta Pusat untuk menyatakan Jokowi telah melakukan PMH berupa menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya.
Terutama untuk memenuhi ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf r Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2018 untuk digunakan dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Kendati demikian, hal tersebut dibantah oleh Staf Kepresidenan Bidang Hukum, Dini Purwono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki ijazah asli dan dapat dibuktikan dengan mudah keasliannya.
Peryataan Dini tersebut terkait dengan gugatan Ijazah palsu yang dilayangkan kepada Presiden Jokowi.
Presiden digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Yakni terkait dugaan ijazah palsu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saat proses pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
“Sebagai informasi, Presiden memiliki semua ijazah aslinya. Dan ini dapat dibuktikan dengan mudah,” kata Dini
Joko Widodo (Jokowi) merupakan anak dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Dia merupakan anak sulung dari empat bersaudara.
Tak disangka, pria yang lahir di Surakarta 59 tahun silam ini telah menjadi Presiden Republik Indonesia untuk dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.
Banyak lika-liku kehidupan yang pernah dijalani Jokowi saat masih kecil. Namun, dia tetap bertahan dengan cara berdagang, mengojek payung, hingga menjadi kuli panggul untuk mencari uang keperluan sekolah dan jajan sehari-hari.
Demi menjadi orang sukses, bahkan menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi sangat sungguh dan menekuni di dunia pendidikan.
Berdasarkan rangkuman Kompas.com, Sabtu 16 Oktober 2022 pendidikan Jokowi mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atas berada di Solo. Kemudian lanjutkan kuliah di Yogyakarta.
- Pendidikan SD
Saat mengenyam pendidikan dasar di 1973, Jokowi bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Letak sekolah itu daerah Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Sekolah SD Jokowi dikenal untuk kalangan menengah ke bawah. Keterbatasan saat SD, Jokowi tak pernah menyerah.
Dia terus berdagang hingga mencari uang keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Bahkan, saat teman SD pergi ke sekolah dengan sepeda, Jokowi memilih untuk tetap berjalan kaki.
- Pendidikan SMP
Setelah lulus SD, Jokowi masuk ke SMP Negeri 1 Surakarta pada tahun 1976. Letak sekolah ini di Jalan MT Haryono 4, Surakarta, Jawa Tengah.
Berdasarkan website SMP Negeri 1 Surakarta, saat ini kepala sekolah ditempat SMP yang pernah diduduki oleh Jokowi adalah Sutarmo. Luas tanah dan bangunan SMP Negeri 1 Surakarta masing-masing 12.940 meter per segi dan 5.938,57 meter per segi.
Jumlah kelas SMP Negeri 1 Surakarta ada sebanyak 29 kelas. Adapun jumlah siswanya ada sebanyak 890 orang, terdiri dari 304 siswa di kelas VII, 270 siswa di kelas VIII, dan 316 siswa di kelas IX.
- Pendidikan SMA
Ketika lulus SMP, Jokowi sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta di tahun 1980. Tapi dia gagal masuk, sehingga mengantarkan dirinya untuk mengenyam ilmu pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta.
Mengacu pada website sekolah data Kemdikbud, sekolah SMA Negeri 6 Surakarta berdiri di luas tanah 37.640 meter per segi.
Dengan jumlah guru ada 62 orang. Jumlah siswa di sekolah ini ada sebanyak 1.142 orang, terdiri dari 442 siswa laki dan 700 siswa perempuan.
Sementara kelasnya berjumlah 33. Ruang laboraturium ada 5 dan perpustakaan ada 2. Saat ini, sosok Narman yang menjadi kepala sekolah di SMA Jokowi.
- Pendidikan Perguruan Tinggi
Pada saat lulus dari SMA Negeri 6 Surakarta, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Itu berkat kemampuan akademis yang dimilikinya. Melansir laman UGM, perguruan tinggi negeri (PTN) UGM terletak di Bulakusumur, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Saat ini, Rektor UGM dijabat oleh Panut Mulyono. Sebelum memperoleh gelar insinyur dari UGM. Jokowi menyelesaikan skripsinya terlebih dahulu dengan judul "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".
Dari situ, Jokowi memanfaatkan ilmu kuliahnya untuk belajar struktur kayu, pemanfaat, dan teknologinya.
Yang akhirnya, dia bertekad untuk berbisnis di bidang kayu. Perusahaan awal yang didirikannya adalah CV Rakabu.
Selama kuliah di UGM, Jokowi aktif menjadi anggota Mapala Silvagama, yakni salah satu organisasi semi otonom yang berada di Fakultas Kehutanan UGM.
Biasanya aktif di bidang pencinta alam dan konservasi alam. Baca juga: UNS Beri Masukan Gibran Jelang Dilantik Jadi Wali Kota Solo Saat ini, Dekan Fakultas Kehutanan UGM dijabat oleh Budiadi.
Di fakultas ini memiliki satu jurusan, yakni Jurusan Kehutanan. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News