Lokal Populer

Pasar Tani di Sintang Sebagai Langkah Turunkan Inflasi Serta Potong Rantai Distribusi

Kepala Bappeda Sintang, Kartiyus menyebut Pasar Tani sebagai salah satu cara untuk menurunkan inflasi di Kabupaten Sintang

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Tri Pandito Wibowo
Prokopim Setda Sintang
Bupati Sintang jarot winarno meninjau pasar tani di Hall Indor Apang Semangai. Program Pasar Tani mulai digelar di Sintang, Kalimantan Barat. Aneka jenis produk pertanian yang dihasilkan para kelompok tani bahkan produk UMKM diperkualbelikan. Pasar Tani diikuti oleh 7 Balai Penyuluh Pertanian di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. Mulai minggu depan, setiap hari sabtu pagi ada Pasar Tani di Hall Indoor Apang Semangai. 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Kiptiah Riyanti memberikan apresiasi atas inisiatif Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sintang untuk menyelenggarakan Pasar Tani. Menurutnya sayur sayuran salah satu penyebab inflasi.

"Salah satu penyebab inflasi adalah rantai distribusi sayur-sayuran. Dengan adanya Pasar Tani ini, kami berharap bisa memotong rantai distribusi, sehingga harga akan semakin murah dan petani tetap mendapatkan harga jual yang wajar. Kami berharap agar Pasar Tani bisa berjalan baik dan upaya untuk menurunkan inflasi bisa tercapai,” kata Kiptiah di Sintang, kemarin.

Riyanti menyampaikan inflasi di Provinsi Kalimantan Barat pada September 2022 adalah 1,51 persen dan berbanding terbalik dengan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar minus 0,07 persen.

Komoditas yang menyebabkan inflasi pada September 2022 adalah kelompok transportasi, makanan minuman dan tembakau. Angka inflasi Kabupaten Sintang bulan September 2022 adalah 1,37 persen. Data Januari sampai Agustus 2022, komoditas hortikultura sering muncul sebagai penyebab inflasi adalah timun, kacang panjang, tomat, bawang merah dan cabe merah.

"Penyebab utamanya adalah gangguan produksi karena faktor cuaca dan kenaikan harga BBM dan pupuk serta peningkatan permintaan masyarakat,” ungkap Riyanti.

Di sisi lain, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beberap waktu lalu menyampaikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tahun 2023 agak gelap saat ini. Akan tetapi ekonomi Kabupaten Sintang Jarot yakini akan terang benderang.

"Ibu Sekda dan tim Pemkab Sintang terus mengunjungi sentra-sentra pengasil sayur dan cabe di Kabupaten Sintang. Tujuannya memberikan motivasi para petani untuk terus memacu produksinya supaya bisa mencukupi kebutuhan di daerah sendiri," harap Jarot. "Saya berharap aktivitas di Pasar Tani ini, harga pantas, petani untung dan pembeli puas. Inilah jawaban semuanya, semua puas."

Soal gerakan menanam cabe, Jarot menyebut sebenarnya ada sentra penghasil cabe di Kabupaten Sintang seperti di Pakak, Sungai Tebelian, dan Binjai Hulu. Namun ada yang busuk karena pemasaran kurang.

“Saya sudah imbau ASN agar menanam cabe minimal 10 pokok di setiap rumah mereka. Mana buktinya bahwa ASN sudah melaksanakan program menanam cabe ini. Saya juga mendorong agar masyarakat bisa menanam kacang panjang dan bayam. Ayam kampung juga perlu dipelihara," ujar Jarot.

Turunkan Angka Inflasi

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum mengapresiasi Pemkab Sintang yang telah membuat program Pasar Tani.

Menurutnya, program ini salah satu upaya untuk menurunkan angka inflasi di Kabupaten Sintang.

"TPID Kabupaten Sintang sudah melakukan upaya-upaya nyata untuk mengendalikan inflasi di daerah. Pasar Tani ini juga mudah-mudahan bisa mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi," ujar Anum di Sintang, kemarin.

Menurut Anum, ada dua masalah yang bisa diatasi dengan kegiatan yakni menurunkan inflasi dan pemulihan ekonomi. Inflasi di Kalimantan Barat merupakan imbas kenaikan harga BBM sehingga berdampak pada naiknya biaya transportasi, distribusi dan produksi.

“Komoditi pangan terdampak langsung dari kenaikan BBM ini. Di Sintang ini, biaya angkutan cabe dari Pakak Kayan Hilir ke Kota Sintang mungkin sama dengan biaya dari Pontianak ke Kota Sintang ini. Itulah penyebab inflasi di Kabupaten Sintang," kata Anum.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved