Khazanah Islam

Batalkah Shalat Jika Meninggalkan Bacaan Doa Iftitah Setelah Takbir

Barangsiapa yang mendirikan Shalat berarti menegakkan Agamanya begitu juga sebaliknya.

Editor: Hamdan Darsani
KOLASE TRIBUNPONTIANAK/DAN
Doa iftitah adalah doa dalam sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum membaca Surat Al Fatihah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang muslim dikatakan beriman jika ia telah mendirikan shalat fardhunya sehari lima kali.

Shalat bahkan diterjemhkan sebagai tiang Agama.

Barangsiapa yang mendirikan Shalat berarti menegakkan Agamanya begitu juga sebaliknya.

Di dalam Shalat terdapat rukun Shalat.

Doa Takbiratul Ihram dan Bacaan Iftitah dalam Sholat

Rukun shalat adalah setiap perbuatan dan perkataan yang akan membentuk hakikat shalat.

Jika ada rukun yang ditinggalkan, maka shalat tersebut secara syar’i tidak dianggap alias tidak sah dan tidak bisa digantikan dengan sujud sahwi.

Lantas bagaimana jika seseorang lupa membaca Iftitah?

Doa iftitah adalah doa dalam sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram, sebelum membaca Surat Al Fatihah.

Dari hadits-hadits shahih, kita mendapatkan doa iftitah yang Rasulullah ajarkan ternyata cukup banyak. Ada yang pendek, ada yang cukup panjang. Intinya adalah memuji Allah, memuliakan dan menyanjung-Nya.

Banyak doa iftitah yang bisa kita dapatkan dalam kitab-kitab hadits. Dalam artikel ini hanya kami cantumkan 8 doa iftitah, yang umumnya paling sering digunakan.

Seperti disinggung di atas, karena ternyata doa ini beragam dan bukan hanya satu sebagaimana yang kita baca, maka hendaknya kita tidak menganggap doa yang lain salah. Sepanjang ada dalilnya.

Meskipun beragam, ada yang secara spesifik Rasulullah contohkan untuk sholat tertentu.

Doa Iftitah Allahumma Baid Baini 

Doa iftitah ini biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baca saat sholat wajib. Bacaan doa ini adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

(Alloohumma baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Alloohumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minad danas. Alloohummaghsil khothooyaaya bil maa-i wats tsalji wal barod)

Artinya:
Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Duhai Allah, bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.

Doa Ifititah Wajjahtu Wajhiya
Doa iftitah ini kadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baca saat sholat wajib dan kadang beliau baca saat sholat sunnah.

وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّى وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ وَاهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Artinya:
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk (dan menyerahkan diri), dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik.

Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam.

Tidak ada sekutu bagiNya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku termasuk orang yang berserah diri.

Ya Allah Engkau adalah penguasa. Tiada Tuhan kecuali Engkau Semata.

Ya Allah Engkau adalah Tuhanku sedangkan aku adalah hamba-Mu.

Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan aku telah mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah semua dosa-dosaku.

Tiada yang dapat mengampuni dosa-dosaku melainkan Engkau.

Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik.

Tiada yang dapat membimbing kepada akhlak yang terbaik melainkan Engkau.

Palingkanlah aku dari akhlak yang buruk. Tiada yang dapat memalingkan aku dari akhlak yang buruk melainkan Engkau.

Aku penuhi panggilanmu Ya Allah. Aku patuhi perintah-Mu. Seluruh kebaikan berada dalam tanganmu sedangkan kejelekan apapun tidaklah pantas untuk dinisbatkan kepada-Mu.

Aku hanya dapat hidup karena-Mu dan akan kembali kepada-Mu. Maha berkah Engkau Yang Maha Tinggi, aku mohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved