Dukung Net Zero Emission, BRI Salurkan 1,75 Juta Bibit Pohon untuk Ditanam
BRI menghadirkan program BRI Menanam untuk membantu penurunan emisi karbon hingga 23 persen pada 2025.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan iklim melalui pengurangan emisi karbon.
Hal tersebut ditunjukkan dengan telah disetujuinya Dokumen Target Iklim Nasional Terbaru atau Enhanced Nationally Determined Contribution (Enhanced NDC) Indonesia.
Melalui Enhanced NDC Indonesia, pemerintah berkontribusi untuk menahan pemanasan suhu ke angka maksimum 1,5 derajat Celsius pada 2030.
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah telah memiliki roadmap untuk mencapai berbagai target terkait penanganan krisis iklim tersebut.
“Indonesia telah mengadopsi strategi jangka panjang rendah karbon dan ketahanan iklim pada 2050 serta roadmap yang detail untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060,” ungkap Jokowi dalam keterangan persnya, Selasa (4/10/2022).
Hal tersebut dikatakan oleh Jokowi dalam sambutannya pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Glasgow pada 2021.
Selaras dengan hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI turut ikut ambil bagian dalam mendukung keberlanjutan dan penurunan emisi karbon, salah satunya melalui program “BRI Menanam”.
Adapun melalui program ini, dalam kurun waktu lima tahun, BRI akan menyalurkan setidaknya 1,75 juta bibit pohon dan diestimasikan akan mengurangi emisi hingga 180.065 ton setara CO2 (tCO2e) atau setara 23 persen kontribusi pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh BRI.
Pada 2020, jejak karbon penggunaan listrik dan bahan bakar di BRI adalah sebesar 469.847 tCO2e dan diproyeksikan menurun pada 2025 menjadi 361.782 tCO2e.
Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi daya serap karbon dioksida (CO2) pohon produktif yang dibagikan dalam BRI Menanam sebesar 88,11 kilogram (kg) per pohon per tahun serta telah memperhitungkan potensi mortalitas dari bibit tanaman yang disalurkan.
Selain itu, BRI Menanam juga menjadi salah satu upaya BRI dalam meningkatkan pemberdayaan ke masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bersama memperkuat implementasi environmental and social governance (ESG).
Sebagai informasi, BRI Menanam merupakan inisiatif BRI dengan memberikan bibit pohon produktif atau tanaman buah kepada nasabah yang melakukan pencairan kredit. Rencananya, BRI secara bertahap menyalurkan tanaman pohon produktif yang diharapkan memiliki dampak positif pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso mengatakan, upaya yang dilakukan melalui BRI Menanam dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Di sisi lain, BRI akan terus melakukan pendampingan untuk memastikan pemanfaatan bibit dapat berjalan dengan optimal dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
“Begitu ada nasabah yang mencairkan kredit usaha rakyat (KUR), kami akan memberikan bibit dan nasabah wajib untuk menanam dan merawatnya. Inisiatif ini dilakukan dan sampai saat ini ratusan ribu bibit telah disalurkan ke masyarakat,” jelas Sunarso.
BRI Menanam menargetkan sebanyak 750.000 bibit yang akan di tanam pada 2022 dan sekitar 1 juta bibit lagi akan ditanam pada 2023. Hingga akhir September 2022, BRI Menanam telah berhasil menyalurkan dan menanam sebanyak 376.000 bibit pohon.
Adapun target tahun 2022, yakni 376.000 bibit disalurkan untuk lahan desa, 227.000 bibit untuk nasabah eksisting dari KUR BRI unit, dan 151.000 bibit untuk nasabah baru dari KUR BRI unit sampai akhir September 2022.
Penyaluran bibit pohon ini dijalankan oleh 799 BRI unit, 236 branch office, dan 17 regional office BRI di berbagai wilayah di Indonesia.
Bibit tanaman yang diberikan ialah jenis pohon produktif, sehingga selain dapat menyerap karbon juga dapat memberikan nilai lebih bagi masyarakat untuk dimanfaatkan hasilnya.
Jenis bibit pohon yang telah dibagikan di antaranya adalah durian sebanyak 33,64 persen, mangga sebanyak 22,45 persen, alpukat sebanyak 21,80 persen, jambu sebanyak 5,79 persen, jeruk sebanyak 2,39 persen, dan jenis pohon lainnya sebanyak 14,65 persen.
“Misalnya saya tanam 15 pohon alpukat dan sepuluh pohon mangga di pekarangan saya, harapan saya adalah dua tahun lagi pohon ini akan teduh dan menyerap banyak karbondioksida serta hasil buahnya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Sunarso.
Inisiatif BRI Menanam ini turut mendukung BRI dalam menerapkan konsep 3P atau Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit.
Pada konsep Pro People, BRI mendorong berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dalam BRI Menanam di mana pengelolaan tanaman produktif diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Lalu, Pro Profit yang diusung tidak terbatas pada keuntungan langsung yang diterima BRI. Lebih dari itu, BRI terus mendorong nasabah, terutama di kalangan UMKM untuk meningkatkan kapasitas usahanya dan berhasil “naik kelas”. Penyaluran kredit yang terus dieskalasi menjadi bukti nyata dukungan menumbuhkembangkan UMKM.
Secara berkelanjutan, pemberian dan pemberdayaan tanaman produktif ini diharapkan menjadi kontribusi BRI dalam mengurangi emisi serta sesuai dengan konsep Pro Planet. BRI optimistis mampu menyalurkan tanaman produktif ini baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan.