Kisah Polisi Sisihkan Gaji Demi Bangun Sekolah Khusus Anak Tak Mampu
Kisah seorang polisi rela menyisihan Gaji demi menyediakan fasilitas belajar khusus anak yang putus seklah karena terbentur biaya pendidikan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kisah seorang polisi rela menyisihan Gaji demi menyediakan fasilitas belajar khusus anak yang putus seklah karena terbentur biaya Pendidikan.
Polisi tersebut adalah Aipda Sopyan Sahuri.
Ia menyisihkan Gaji sebagai polisi untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak putus sekolah di kampung halamannya di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Aipda Sopyan itu membangun sekolah di lahan seluas 100 meter persegi di tanah milik keluarganya.
• CEK Gaji Polwan Terbaru Bulan Oktober 2022 Lengkap Tunjangan Jabatan Pangkat dan Golongan
"Saya menyisihkan sebagain uang gaji bulan dan sumbangan para donatur.
Alhamdulillah, sekolah berdiri kokoh di atas tanah warisan," ujar pria yang bertugas sebagai Bhabinkantibmas Polsek Cugenang dalam keterangannya pada Sabtu 24 September 2022.
Aipda Sopyan sendiri mengaku senang membantu anak-anak putus sekolah tersebut. Dirinya menyempatkan waktu untuk mengajar selepas bertugas.
"Selepas menjalankan tugas, saya sempatkan waktu untuk mengajar anak-anak didik di sekolah yang saya bangun," ujarnya.
Dilansir dari KompasTV, saat ini lebih kurang ada 20 anak putus sekolah yang belajar di sekolah milik Aipda Sopyan itu.
Rata-rata anak-anak tersebut tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya.
• CEK Berapa Gaji Karyawan PLN Terbaru Oktober 2022 Lengkap Tunjangan dan Bonus
Mendapat dukungan
Sementara itu, Sahabat Polisi Indonesia turut mendukung kegiatn Aipda Sopyan itu.
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh mengaku telah memberikan bantuan berupa peralatan belajar mengajar ke Aipda Sopyan.
"Kami dari sahabat Polisi Indonesia memiliki tekad, untuk terus mendukung pak Bhabin dalam mencerdarkan anak bangsa melalui dunia Pendidikan yang sedang digagaskan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Aipda Sopyan Sisihkan Gaji untuk Dirikan Sekolah bagi Anak Tak Mampu"
(*)
.
.
.
.