Khazanah Islam
Doa Ketika Takut Hujan Jadi Bencana Sesuai Ajaran Rasulullah
Doa-doa seputar hujan ini dibaca sesuai anjuran dalam Islam, agar setiap sesuatu itu diminta kepada Allah SWT melalui doa.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebagai umat Islam ketika terjadi hujan baiknya memang memanjatkan Doa.
Doa ketika hujan ini bisa dipanjatkan tatkala mengharapkan kebaikan dari hujan yang turun.
Sebaliknya Doa ketika menginginkan hujan juga bisa dipanjatkan jika memang terjadi kemarau.
Doa-Doa seputar hujan ini dibaca sesuai anjuran dalam Islam, agar setiap sesuatu itu diminta kepada Allah SWT melalui Doa.
Doa menjadi senjata bagi orang Islam, serta sebagai bentuk ketaqwaan menyerahkan sepenuhnya yang terjadi kepada Allah.
Begitu meminta dengan Doa hanya kepada Allah pula.
Wilayah Indonesia yang beriklim tropis terkadang hujan deras disertai dengan angin juga berpotensi menimbulkan bencana banjir.
• Hujan Deras yang Disertai Angin Kencang Tumbangkan Sejumlah Pohon dan Sebabkan Banjir di Pontianak
Makanya perlu untuk memanjatkan Doa untuk meminta perlidungan kepada Allah SWT.
BerDoa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yang terkena musibah saja yang layak memanjatkan Doa.
Sebagai seorang Muslim kita layak berDoa walaupun dalam keadaan sehat.
Berikut Bacaan Doa Seputar Hujan
Doa Ketika Turun Hujan
Sebagaimana keterangan dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah RA : “Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berDoa (HR. Al-Bukhari).
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Allaahumma shayyiban naafi’aan
Artinya: Ya Allah, jadikan curahan hujan ini yang membawa manfaat kebaikan.
Berdasarkan Hadist yang dirawayatkan Bukhari no. 1032
Doa Takut Hujan Jadi Bencana
Nabi SAW suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
Artinya:
Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Doa Minta Hujan
اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ
Allahummasqina ghaitsan mughitsan mariam mari'a, nafi'an ghaira dlarrin, 'ajilan ghaira ajilin.
Artinya:
"Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda."
Doa Setelah Turun Hujan
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya.
Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah Sholat, lalu mengatakan,
”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rab kalian?”
Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”.
Kemudian SAW bersabda :
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir.
Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang.
Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Tata Cara BerDoa
1. Menghadap kiblat
2. Membaca hamdalah atau pujian, istighfar, dan shalawat
3. Dengan suara lembut dan rasa takut
4. Yakin akan dipenuhi