Bupati Satono Kenalkan Potensi Alam Sambas ke Majelis Islam Serawak Malaysia

"Sambas ini 70 persen bergerak di sektor pertanian. Selain itu punya potensi perikanan dan wisata. Saya berikan pemisal, kebutuhan pangan di Kalbar da

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/IMAM MAKSUM
Bupati Sambas H Satono didampingi oleh Sekda Sambas, berfoto bersama dengan petinggi Majelis Islam Serawak Malaysia, Senin 12 September 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas H Satono memberikan cindera mata berupa plakat dan sal serta kain songket kepada Petinggi Majelis Islam Serawak yang datang ke Kabupaten Sambas, Senin 12 September 2022.

Dalam kesempatan itu Bupati Sambas mengenalkan wilayah Kabupaten Sambas yang luas dengan berbagai macam potensi alamnya. Potensi pertanian misalnya, kata Satono wilayah Kabupaten Sambas menjadi penyumbang pangan 25 persen di Kalbar.

"Sambas ini 70 persen bergerak di sektor pertanian. Selain itu punya potensi perikanan dan wisata. Saya berikan pemisal, kebutuhan pangan di Kalbar dari populasi 5 juta orang, 25 persennya kebutuhan pangannya dipenuhi dari Sambas," jelasnya.

Bupati Sambas Satono Sambut Kunjungan Majelis Islam Serawak

Artinya lanjut Satono, potensi pertanian di Kabupaten Sambas sangat luar biasa. Dengan demikian bagaimana kedepannya akan meningkatkan produktifitas. Apalagi, diketahui saat ini dunia secara global sedang terancam oleh krisis pangan.

"Tetapi Sambas bisa terbebas dari krisis itu, maka ini mesti disyukuri. Tentu dengan mensyukuri bagaimana meningkatkan gairah untuk meningkatkan produksi, dan hasil tangkapan ikan dari sektor kelautan," katanya.

Dia berharap kunjungan Majelis Islam Serawak akan terus berlanjut. Bahkan harapannya, Pemda Sambas juga dapat disambut apabila berkunjung ke Serawak. Apalagi kesamaan etnis Melayu antara Sambas dan Serawak dapat menjadi persatuan untuk menuju kemakmuran bersama.

"Harapan saya kesempatan ini bukan sekadar kunjungan, tetapi bisa ada hal yang disepakati untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat yang ada. Populasi terbesar adalah etnis Melayu tetapi hidup berdampingan dengan berbagai etnis lainnya," katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved