Antisipasi Bencana Alam, Dinas Sosial Sintang Siagakan Logistik di Lumbung Sosial Tiap Kecamatan
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat kunjungan ke Sintang tahun lalu menegaskan menginstruksikan kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Sosia
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Sosial Kabupaten Sintang telah menyiagakan lumbung sosial di 14 kecamatan. Lumbung sosial menjadi kebijakan umum Mensos sebagai salah satu upaya membantu kelangsungan hidup masyarakat terdampak bencana.
"Kalau ada musibah bencana alam, kita sudah tempatkan lumbung sosial disetiap Kecamatan, kita stok barang, baik paket sembako, maupun kebutuhan lainnya. Itu sudah kita siapkan," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Setina, Rabu 31 Agustus 2022.
Keberadaan lumbung sosial dinilai memudahkan untuk respon cepat menangani warga terdampak.
"Jadi ketika terjadi bencana alam, camat langsung memulai (menyalurkan bantuan) jadi tidak menunggu kami lagi di Kabupaten. Jadi lebih cepat," jelas Setina.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat kunjungan ke Sintang tahun lalu menegaskan menginstruksikan kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Sosial untuk bergerak cepat mengantisipasi cuaca ekstrem.
Mensos telah memobilisasi seluruh sumber daya, baik SDM maupun bantuan logistik untuk mengatasi dampak bencana. Mensos memerintahkan para pejabat Eselon I untuk turun langsung ke sejumlah daerah yang menjadi titik bencana.
Kepada unit pelaksana teknis (UPT) yakni balai-balai milik Kemensos di seluruh pelosok tanah air mendapat tugas menjadi penyedia buffer stock . Sehingga, bantuan akan lebih cepat dimobilisasi ke titik-titik bencana. Berarti pula, masyarakat terdampak bencana akan lebih cepat menerima bantuan.
• Angin Puting Beliung di Sintang Juga Berdampak Pada Putusnya Jaringan Listrik Maupun Telekomunikasi
Mensos juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk memetakan kawasan mana di tanah air yang rawan terhadap ancaman bencana.
“Saya minta kawasan yang rawan bencana, bisa didirikan lumbung sosial. Kita tidak ingin terjadi bencana susulan. Namun, bila itu terjadi, masyarakat yang terputus aksesnya, tidak akan kelaparan,” kata Risma.
Lumbung sosial menjadi kebijakan umum Mensos sebagai salah satu upaya membantu kelangsungan hidup masyarakat terdampak bencana. Lumbung sosial didirikan di sejumlah daerah rawan bencana.
"Lumbung sosial tidak hanya berisi kebutuhan logisitik, makanan, namun juga beberapa kebutuhan yang menopang kelangsungan kehidupan sosial masyarakat terdampak bencana," kata Mensos.
Saat terjadi bencana di Sintang, misalnya, pernah sampai satu bulan setengah dalam kondisi darurat karena mengalami mati lampu.
"Maka di lumbung sosial tersebut tidak hanya berisi bahan makanan. Namun bisa berupa genset, bahan bakar, perahu karet, penjernih air, pompa air, tenda, selain juga bahan kebutuhan pokok," katanya.
Dimana lumbung sosial didirikan, akan sangat tergantung dari kondisi geografis dan kebutuhan daerah. Oleh karena itu, kata Mensos, pendekatannya bukan administratif melainkan lebih ke kondisi geografis. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News