Lokal Populer
Api Bakar Dua Kamar Asrama Saat Santri Pondok Pesantren Al Furqan Tunaikan Salat Subuh Berjamaah
Dua kamar asrama di Pondok Pesantren Al-Furqan hangus terbakar usai dilahap api kebakaran yang terjadi Kamis 25 Agustus 2022 dini hari
Penulis: Imam Maksum | Editor: Destriadi Yunas Jumasani
Doa penuh khidmat yang biasanya ia panjatkan usai salat subuh itu berubah tidak seperti hari-hari lainnya. Ia berlari menuju asrama yang terbakar. Jaraknya 150 meter dari masjid.
"Sedih, asrama tempat kami tinggal sudah terbakar, tidak banyak yang dapat diselamatkan," ucap Daus di temui di depan kelas salah satu gedung Pondok Pesantren Al-Furqan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalbar.
• Dishub Sambas Komitmen Tertibkan Truk Lebihi Tonase, Namun Bupati Kembali Cegat Truk Angkut TBS
Dia mengatakan beberapa baju miliknya memang selamat karena dijemur di tali jemuran. Namun buku pelajaran dan pakaian lainnya ikut hangus terbakar.
"Banyak yang terbakar, pakaian, buku pelajaran dan beberapa uang kami hangus terbakar, bahkan ada teman yang tinggal sehelai baju," tuturnya.
Selain Daus, santri lainnya adalah Angga. Angga kehilangan seluruh pakaian dan uang di lemari karena hangus terbakar. Satu-satunya pakaian Angga selamat adalah pakaian yang ia kenakan.
"Baju saya tinggal satu helai, baju yang saya pakai ini pakaian pemberian donatur tadi pagi memberikan pakaian ke kami," tuturnya.
Menurut Angga kebakaran sangat cepat membakar asrama tempat ia tinggal. Di dalamnya ia kehilangan pakaian, lemari, barang serta buku-buku pelajaran sekolah yang berubah menjadi abu.
"Kami kehilangan buku pelajaran, bagaimana kami ingin belajar saat buku kami sudah hangus terbakar, kami tak sempat menyelamatkan," tuturnya.
Angga, santri yang telah mondok sejak tiga tahun lalu itu mengatakan tidak menyangka peristiwa kebakaran harus terjadi menghanguskan asrama tempatnya berteduh. Selain dia, 50 lebih santri lainnya kehilangan pakaian dan buku pelajaran.
"Kami diliburkan hari ini karena peristiwa kebakaran, belum tahu sampai kapan kami bisa belajar kembali," katanya.
Angga dan puluhan santri lainnya hanya bisa melihat puing-puing bekas asrama yang terbakar. Dari batas garis polisi itu sesekali Angga melihat ke arah lantai. Dia berharap masih ada barang-barang berharga masih tersisa.
"Tidak ada yang kami temukan barang yang masih utuh, baju-baju kami semuanya terbakar, meskipun harapannya ada yang bisa diselamatkan," tuturnya.
Angga berharap pihak pondok pesantren segera membangun asrama baru. Selain itu dia ingin bantuan datang untuk memberikan pakaian dan buku pelajaran kepada santri-santri di pondok.
"Kami harap bisa belajar kembali, gedung ini secepatnya dibangun kemudian ada orang-orang baik yang membantu berikan pakaian ke kami," harapnya.
Penetapan Warisan Budaya Takbenda Kota Pontianak |
![]() |
---|
Peran Penting Bunda Literasi Dalam Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
Upaya Tingkatkan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Kayong Utara |
![]() |
---|
Rancangan Besar Pembangunan Jangka Panjang Kota Singkawang |
![]() |
---|
Dukung Penggunaan Produk Lokal Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Upaya Tekan Inflasi |
![]() |
---|